Penggunaan Twitter Dinilai Melambat di Tahun 2021, Apakah Yang Terjadi ?

- 11 Februari 2021, 10:04 WIB
logo twitter / twitter
logo twitter / twitter /

ARAHKATA - Belum lama ini salah satu media sosial ternama yakni Twitter, dikabarkan pertumbuhan penggunanya akan melambat. Hal tersebut diketahui setelah Twitter mengumumkan soal prediksi penjualan dan laba perkuartalan.

Twitter memperoleh pendapatan senilai USD 1,29 atau sekitar Rp18,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat 28% dari tahun sebelumnya. Twitter memprediksi pengeluarannya akan naik 25% atau lebih di 2021. Tapi, pendapatan Total twitter akan tumbuh lebih cepat.

Di kuartal keempat, Twitter menjelaskan mempunyai 192 juta rata-rata pengguna aktif harian yang bisa dimonetiasasi. Pengguna yang dimaksud yakni pengguna harian yang bisa melihat iklan. Kenaikannya mencapai 26% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pasca Penusukan, Pejabat Dinas Pariwisata DKI Jakarta Membaik

Tapi, di balik peningkatan pada tahun lalu, Twitter menjelaskan tingkat pertumbuhan pengguna bisa saja turun menjadi dua digit pada awal kuartal kedua. Hal itu didorong oleh peningkatan produk serta percakapan global soal berbagai peristiwa. Seperti pandemi virus Corona dan Pemilu Amerika Serikat.

Menurut Twitter, sejumlah perubahan sementara dalam mengurangi hoaks tentang pemilu Amerika Serikat, dikabarkan hanya berdampak kecil pada pertumbuhan pengguna global.

Dalam sebuah surat pada pemegang saham, Twitter menuturkan lonjakan signifikan terkait pandemi pada jumlah tahun lalu, menciptakan tantangan untuk keuntungan di masa depan.

Namun, di satu sisi, Twitter menjadi sorotan publik soal perizinan serta kebijakan. Dari mulai pemblokiran pada Donald Trump, hingga menolak mematuhi aturan pemerintah India untuk memblokir akun terkait protes petani.

Baca Juga: Plt Kadis Parakraf DKI Ditusuk Orang di Kantornya

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah