Pertumbuhan Industri Tekstil Nasional Didukung Program Business Matching P3DN Kementerian Industri

- 23 Maret 2022, 19:22 WIB
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ian Syarif disela sela acara Business Matching
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ian Syarif disela sela acara Business Matching /Patar/ARAHKATA

ARAHKATA - Pemerintah Indonesia diharapkan bisa melindungi para pengusaha industri tekstil dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ian Syarif berharap, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian segera membuat Dewan Sandang Nasional.

"Dewan Sandang Nasional nantinya bisa menjaga regulasi dalam negeri, serta regulasi yang counter productive terhadap berkembangnya industri sandang dalam negeri" kata Ian disela sela acara Business Matching "Belanja Produk Dalam Negeri 2022" Kementerian Perindustrian di Nusa Dua, Bali, Rabu, 23 Maret 2022.

Baca Juga: Indonesia-Korsel Tingkatkan Kerjasama Industri, Pengembangan EV Salah Satunya

Ian mengungkapkan, selama ini perhatian Pemerintah terhadap pengusaha industri tekstil dalam negeri sudah cukup baik.

Terlebih dalam masa pemulihan dampak pandemi Covid-19 serta peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Menurut Direktur Utama PT Sipata Moda Indonesia ini, dampak perang menyebabkan berkurangnya ekspor ke negara tujuan seperti Amerika Serikta dan Uni Eropa.

Baca Juga: Presiden Jokowi Katakan Vaksin Booster Dorong Produktivitas Industri

"Ini berdampak pada oversupply produksi dalam negeri dan juga impor dari negara produsen lainnya yang melihat Indonesia sebagai target market empuk" jelas Ian Syarif.

Sementara itu, Komisaris PT Sipata Moda Indonesia, Parwis Nasution menambahkan, iklim usaha yang kondusif tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak.

"Kita berharap, dari sektor industri bisa mendapatkan market di Hari Raya Idul Fitri, minimal agar para pengusaha bisa membayar kewajiban THR bagi para pekerjanya" ucap Parwis.

Baca Juga: Kemenparekraf Uji Coba Pembukaan Bioskop, Hidupkan Industri Film

Parwis pun mengapresiasi program kampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), karena mendorong belanja Pemerintah sebesar Rp400 triliun untuk dibelanjakan ke produk yang memiliki TKDN.

"Program ini membantu membangkitkan semangat ekonomi yang inklusif terhadap produsen dalam negeri" ungkap Parwis.

Parwis melihat potensi industri kreatif tekstil di Indonesia cukup besar, baik formal atau informal.

Baca Juga: Keren! Maluku Tenggara Akan Jadi Industri Rumput Laut

"Formal seperti seragam alkes atau baju dinas, informal itu fesyen hijab baju muslim" terangnya.

"Sudah waktunya Indonesia merdeka sandang, karena dari segi teknologi sudah mencukupi. Industri ini juga menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi pengaman yang sangat baik bagi gejolak ekonomi dunia" pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah