Lanskap Industri Asuransi di Indonesia Berubah, Apa Hubungannya Platform dan Pola Pikir di Masa Pandemi?

- 4 Februari 2021, 08:33 WIB
Ilustrasi Digital Platform/pixabay
Ilustrasi Digital Platform/pixabay /

ARAHKATA - Kebijakan pemerintah yang mendukung ekonomi digital serta situasi terkait pandemi Covid mendorong meningkatnya penggunaan platform digital, termasuk aktivitas online konsumen dalam memenuhi kebutuhan asuransi mereka. Hasil studi Swiss Re terbaru menunjukkan bahwa dengan meningkatnya e-commerce dan dompet digital, menghadirkan peluang kemitraan inovatif antara perusahaan asuransi dan platform digital untuk menjembatani kesenjangan perlindungan kesehatan senilai hingga USD 82 miliar atau lebih dari Rp 1,1 triliun di Indonesia.

Di antara berbagai jenis saluran distribusi asuransi online, hasil survei menunjukkan bahwa responden di Indonesia lebih menyukai platform digital baru seperti aplikasi e-commerce dan metode pembayaran digital. Responden juga lebih memilih untuk membeli perlindungan penggantian biaya medis dan penggantian pendapatan melalui digital.

Studi Swiss Re Institute yang berjudul "Going Digital – Insights to Optimise Consumer Appetite for Online Insurance" melakukan survei terhadap1.800 konsumen di India, Indonesia, dan Malaysia pada bulan Juni 2020 untuk memahami sikap mereka terhadap platform digital dan persepsi mereka dalam membeli asuransi secara online.

Baca Juga: Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional Maksimalkan Penggunaan Platform Digital

Survei ini juga menguji penerimaan mereka dalam memilih dan membeli enam produk asuransi jiwa dan kesehatan yang disesuaikan untuk platform digital. Kondisi ekonomi di ketiga negara Asia ini mewakili gabungan populasi lebih dari 1.5 miliar penduduk, dengan kelas menengah yang makin bergantung pada platform digital untuk membantu mereka dalam membuat keputusan.

Responden survei adalah pembuat keputusan rumah tangga berusia antara 18 dan 65 tahun serta telah menggunakan platform digital setidaknya sekali dalam tiga hingga enam bulan sebelum survei dilakukan. Platform digital ini mencakup aplikasi/situs web e-commerce, aplikasi pembayaran/dompet digital, aplikasi pelacak kesehatan, platform komuter terhubung, dan masih banyak lagi.

“Upaya-upaya kesehatan dan keselamatan yang dimaksudkan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19, kini telah mendorong perubahan paradigma yang jelas menuju digitalisasi pada era pasca-virus," ujar Jolene Loh, Head Client Markets, Life & Health Asia Tenggara, Swiss Re.

Baca Juga: Gemar Berbelanja? Berikut 5 Tips Hemat Belanja Online

"Dengan semakin banyaknya platform digital yang memperluas jangkauan bisnis ke layanan keuangan, perusahaan asuransi harus menyesuaikan model bisnis mereka agar lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan nasabah.“

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x