Fix Neraca Perdagangan Surplus 4,53 Miliar USD Di Maret 2022

- 18 April 2022, 19:58 WIB
Neraca perdagangan Ekspor dan Impor mengalami surplus 1,57 miliar dolar AS.
Neraca perdagangan Ekspor dan Impor mengalami surplus 1,57 miliar dolar AS. /Pixels.com/Tom Fisk

Margo menambahkan kinerja ekspor dan impor pada bulan lalu tak lepas dari pergerakan harga komoditas utama.

Salah satunya adalah sektor batu bara secara bulanan masih melonjak 49,91%. Sektor batu bara ini adalah sektor utama yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Pentingnya Sertifikasi Halal untuk UMKM, Khususnya Produk Mamin

Ada juga surplus dialami juga oleh nikel naik 41,26 persen, dan minyak sawit mentah atau CPO naik 16,72 persen. Kenaikan harga juga masih terjadi pada harga minyak mentah Indonesia sebesar 18,58 persen, serta tembaga, alumunium, dan emas.

"Namun demikian, ada juga beberapa harga komoditas yang turun atau mengalami stagnasi, di antaranya karet, timah, dan minyak kernel," kata Margono.

Kembali ia menerangkan adanya pembagian nilai pendapatan yang membuat Indonesia mengalami surplus.

Dari sekspor migas 1,41 miliar USD dan nonmigas 25,09 miliar USD. Ekspor migas tumbuh 41,24 persen secara bulanan atau 54,75 persen secara tahunan.

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp6,9 Triliun BLT Minyak Goreng

Sementara, untuk nilai ekspor nonmigas tumbuh 28,82 persen secara bulanan atau 43,82 persen secara tahunan.

Margo menjelaskan, kenaikan ekspor migas secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan harga bahan bakar mineral atau HS27 yang naik 54,45 persen, serta besi dan baja atau HS72 yang naik 37,15 persen.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah