Dia mengatakan, suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan zat antimon ke dalam air.
Antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama, yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaannya. Paparan antimon dalam jangka pendek dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah dan diare.
Baca Juga: Surya Paloh Mau Bubarkan NasDem Kalau Ada Kader Korupsi, Kini Lain Ceritanya
Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Galon PET atau sekali pakai juga mengandung antimon trioksida dianggap bersifat karsinogen yang bisa menyebabkan terjadinya kanker pada sel-sel tubuh.
Migrasi antimon dari AMDK PET ke dalam air telah ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Bahaya galon PET juga ditambah dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam kemasan.
Baca Juga: Profil Mahfud MD, Kandidat Cawapres Terkuat Jelang Pemilu Presiden 2024
Dia menjelaskan bahwa setiap bahan kimia itu memiliki ambang batas yang berbeda-beda. Sehingga, jangan berpikiran kalau bahan kimia itu sama nilai ambang batasnya.
Dia melanjutkan, penanganan bahan baku, produk dan kemasan itu menjadi bagian penting juga dalam bisnis makanan dan minuman termasuk yang siap saji.
"Kalau mau aman itu ya bisa menggunakan bahan organik, degradable dan aman seperti plastik berbasis pati, lipid, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal cost-nya, tidak efisien untuk industri," katanya.