"Supaya kita berhasil, kita harus fokus pada sedikit perusahaan yang dipilih secara teliti supaya dampaknya maksimal," ujar BDS Indonesia melalui akun twitternya @GerakanBDS_ID.
Baca Juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Resmi Hapuskan Pramuka dari Ekstrakulikuler Wajib di Sekolah
BDS menyebutkan kalau daftar perusahaan-perusahaan yang akan diboikot itu terlalu panjang, malah membuat strategi menjadi tidak efektif untuk melakukan boikot secara jangka panjang. Empat kategori boikot yang disusun Gerakan BDS Indonesia adalah target boikot utama, target boikot lainnya, target tekanan masyarakat (Non-Boikot), dan target divestasi.
Karenanya, pada unggahannya melalui akun twitternya, BDS Indonesia merevisi gambar patch terbarunya yang berisi brand target boikot. "Perhatian semuanya, Ini adalah versi revisi gambar patch terbaru yang berisi brand target boikot," cuit BDS.
Pada daftar brand boikot yang diunggah tersebut, BDS membaginya menjadi 3 kategori, yaitu super jahat (HP dan AXA), Tinggalkan (McD, Pizza Hut, Burger King, Domino), serta gak usah beli dulu deh (Starbucks dan PUMA).
Baca Juga: Survei Jenius Soroti Perilaku Berutang Masyarakat Naik Selama Ramadhan
Khusus kategori super jahat, menurut BDS Indonesia, brand tersebut sudah terbukti menyumbangkan tapi tidak terbatas pada dana dan teknologi untuk mendukung kebijakan apartheid rezim Israel dalam mendiskriminasikan warga Palestina.
Sementara, untuk kategori lainnya, BDS mengajak masyarakat untuk memberikan tekanan sosial terhadap brand-brand ini dan layanannya terkait keterlibatan mereka dalam apartheid Israel.
"Tapi, kami secara strategi belum mengajak untuk memboikot mereka tapi bentuk-bentuk tekanan lain bisa dilancarkan sehingga mereka berhenti mendukung Israel dalam berbagai bentuk, misalnya dengan kampanye di media sosial," tukas BDS.
Baca Juga: Alami Intimidasi 10 Saksi Fakta Anies-Muhaimin Mundur di Sengketa Pilpres