SKK Migas dan KKKS Tingkatkan Nilai Tambah Produksi Gas Own Use dan Flare Gas Menjadi LNG dan LPG

- 9 Juni 2024, 17:19 WIB
ilustrasi SKK Migas-ExxonMobil Cepu bor sumur tingkatkan produksi migas nasional
ilustrasi SKK Migas-ExxonMobil Cepu bor sumur tingkatkan produksi migas nasional /istimewa/

ARAHKATA - Penggunaan gas di industri hulu migas cukup besar, baik fuel gas untuk penggunaan secara langsung (own use) untuk kebutuhan operasional seperti konsumsi peralatan/fasilitas produksi maupun yang dibakar dalam bentuk flare gas karena sebagai impurities.

Dalam Raker Produksi, Metering dan Pemeliharaan Fasilitas 2024, SKK Migas dan KKKS melakukan pembahasan mengenai upaya mengurangi zero routine flaring serta upaya meningkatkan nilai tambah produksi gas dengan memanfaatkan gas yang memiliki potensi untuk dijadikan produk turunan menjadi LNG dan LPG.

Saat ini terdapat 370 flare gas stack nasional dengan total volume flare gas sebesar 207 MMSCFD dengan komposisi Metana (C1) sebesar 72,55% dan impurities CO2 sebesar 7,33%.

Baca Juga: Mengurus SIM Pakai BPJS Nunggak Tetap Bisa, Tapi Ada Syaratnya

Beberapa KKKS memiliki volume flare gas cukup besar seperti Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, BP Berau dan Pertamina EP Cepu.

Begitupula volume penggunaan fuel gas untuk own use serta gas impurities.

Hal ini menjadi tantangan bagi SKK Migas dan KKKS untuk mencapai target zero routine flaring sebelum 2030 maupun optimisasi penggunaan fuel gas yang diantaranya mengganti fuel gas dengan listrik yang berasal dari PLN.

Baca Juga: Keren! Mulai 1 Juni 2024, SIM Indonesia Bisa Berlaku di 8 Negara Ini


Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo pada acara tersebut menyampaikan bahwa saat ini SKK Migas mempunyai program konversi penggunaan fuel gas menjadi pasokan listrik yang berasal dari PLN untuk sistem penggerak di Kilang LNG Bontang.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah