Sembilan Budaya Indonesia Banget di Raya and The Last Dragon

23 Maret 2021, 15:15 WIB
PRODUKSI MILENIAL -Pesona dari film animasi Raya and the Last Dragon di jagat ini, tak lepas dari hasil kerja tim kreatif, tim animasi, dan supervisi, yang didominasi warga AS keturunan Tiongkok./BLEEDINGCOOL/DISNEY PICTURES/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS/BLEEDINGCOOL/DISNEY PICTURES

ARAHKATA - Walt Disney Picture pada 3 Maret 2021 merilis film kartun teranyarnya, yakni Raya and The Last Dragon.

Kisah Raya sendiri merupakan jagoan wanita berasal dari negeri Kumandra. Negeri Kumandra memiliki 5 suku bangsa di dalamnya.

Awal mula kisah kartun ini menampilkan  kehidupan damai dan saling berdampingan di negeri Kumandra. Namun selang 500 tahun kemudian, negeri Kumandra diusik oleh kekuatan jahat di sana.

Raya yang tidak ingin negerinya dirusak oleh kekuatan jahat, kemudian mencari tahu sejarah negerinya dengan menemukan fakta bahwa kekuatan jahat itu bisa ditaklukan dengan bantuan naga.

Baca Juga: Desak Hakim untuk Skors Sidang, Pengacara HRS: Pakai Kepala dan Hati Dingin!

Sialnya tidak mudah membangunkan naga yang tertidur. Sementara dari sejumlah literatur yang ia baca hanya tinggal satu naga saja yang bisa membantunya untuk meredam hawa jahat di perkampungannya.

Film ini sendiri mempilkan sejumlah adegan dan visual efek yang pastinya asli budaya Indonesia banget. Mau tau apa saja 9 Unsur Budaya Indonesia Banget di Film Raya and The Last Dragon. Simak ulasan Arahkata ya.

1. Tampilan fisik Raya 

Dari rupa tokoh utama Raya memang bisa ditebak, Raya berasal dari Asia Tenggara. Mulai dari warna kulit coklat sawo matang, bentuk hidung pesek serupa jambu batu, mata agak sipit. Pasti kita sebagai orang asli Asia Tenggara bisa menebaknya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Konsisten Dorong Listrik EBT

Tapi kalau kita bisa melihat lebih detail lagi, sepintas rupa Raya yang cantik dan eksotis lebih mirip dari penyanyi asal Indonesia yang sukses di Eropa Anggun C Sasmi.

2. Senjata milik Raya

Di sejumlah adegan Raya memiliki senjata yang sudah banyak menumpas darah orang jahat yang berniat akan menguasai Negeri Kumandra.

Senjata itu berbentuk seperti samurai. Namun jika diperhatikan lebih detail pada senjata milik Raya terlihat sejumlah guratan seperti Kris milik budaya suku Jawa di Indonesia.

3. Ukiran Prasasti Jawa di Gambar Naga terakhir

Raya memiliki tugas mulia yang didaulat olehnya dari sejumlah masyarakat Negeri Kumandra, yakni mencari naga terakhir yang tertidur di suatu bangunan tua yang tak terpakai.

Baca Juga: Pengacara dan Simpatisan HRS Adu Mulut dengan Petugas Kepolisian

Nah, dalam upaya pencariannya tersebut, Raya berhasil menemukan petunjuk dalam buku yang terukir gambar serupa prasasti Jawa pada gambar naga terakhir. Selain itu, sejumlah corak batik juga ada dalam penggalan prasasti di sekitar gambar naga terakhir itu.

4. Gaya berkelahi Raya memakai silat Indonesia

Apakah kamu sudah menonton film Raya? Atau kalau belum minimal kamu sudah melihat treaser film tersebut.

Yup kalau kita jeli untuk melihat sejumlah treaser film Raya kita pasti akan langsung terpana dengan gerakan berkelahi jagoan cantik negeri Kumandra itu.

Gerakan berkelahi Raya memakai konsep silat Indonesia. Mulai dari gerakan mengambil kuda-kuda untuk memukul, menangkis bahkan menendang musuh. Asli itu sih silat Indonesia banget.

Baca Juga: Lagi, Habib Rizieq Minta Sidang Digelar Offline

5. Ada adegan membatik

Siapa yang tidak asing dengan istilah canting yakni alat membantik dan malam atau lilin yang digunakan sebagai tinta membatik tulis.

Nah, di salah satu agedan film Raya and The Last Dragon terlihat salah seorang masyarakat di Kumandra tengah melakukan kegiatan membatik. 

Terlihat dalam corak yang dihasilkan, dan di dalam visual effect terdapat canting dan malam dalam adegan tersebut.

Perlu kalian ketahui juga bahwa di tahun 2009 yang lalu, Unesco telah menetapkan batik sebagai peninggalan budaya asli Indonesia.

6. Terdapat gendang dan tarian Jawa kontemporer

Ada beberapa adengan dalam film animasi Raya and The Last Dragon yang menampilkan pesta rakyat negeri Kumandra.

Baca Juga: Penunjukan Stafsus Pemprov Riau Disoal KPK, Berikut Penjelasannya!

Dalam pesta rakyat negeri Kumandra terdapat sentuhan gendang milik suku jawa. Termasuk juga sentuhan tarian jawa kontemporer.

7. Makanan nasi berbungkus daun pisang

Jenis panganan makanan nasi putih berbalut daun pisang pasti sudah tidak asing dijumpai di Indonesia, khususnya budaya di Pulau Jawa.

Terlihat gambar berupa tempe orek, telur balado setengah, dan mie bihun goreng. Sepintas lauk ini serupa dengan tampilan nasi uduk milik Indonesia.

Nah tetapi mengenai hal tersebut sempat menjadi perdebatan banyak negara. Mulai dari Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, dan Brunnai Darusallam juga mengklaim bahwa gaya makan lauk tradisional berdaun pisang juga ada pada budayanya.

8. Buah durian 

Dalam film Raya juga terlihat adegan buah-buahan eksotis khas milik Asia Tenggara. Antara lain lengkeng merah asal Vietnam dan Kamboja, buah manggis yang lazimnya ditemui di sejumlah negara di Asia Tenggara. Terakhir buah durian.

Baca Juga: Waspada, Kilat Berdurasi Singkat Berpotensi Terjadi di Wilayah ini

Untuk buah durian sendiri juga masih menjadi perdebatan asal muasal buah Durian tersebut. Akan tetapi, dari sedikitnya 30 jenis durian di dunia khususnya di Asia Tenggara, 25 diantaranya ada di Indonesia. Jadi bisa dibilang buah Durian adalah buah Indonesia asli.

9. Trenggiling sahabat Raya

Di sejumlah treaser atau cuplikan film Raya ada sahabat dekat Raya yakni hewan Trenggiling.

Hewan yang dalam bahasa ilmiahnya mamalia Pholidota ini hidup di hutan Kalimantan dan hutan Sumatera. Namun ada juga jenis hewan pemakan semut ini di Benua Afrika tapi tidak sebanyak di Indonesia.

Baca Juga: Tips Memilih Joran Bagi Pemancing Pemula

Keberadaan kawan kecil Raya ini menjadi penguat ambience Indonesia banget dalam film tersebut. Sayangnya, keberadaan Trenggiling di Indonesia terancam punah. 

Sebab, dari data Analisis Wildlife Conservation Society (WCS) di tahun 2019 terjadi 7 kasus penyelundupan hewan ini sebanyak 200 ekor.

Malahan dalam 1 dekade terakhir, penyelundupan Trenggiling yang dipercaya mitosnya sebagai hewan untuk obat menaikan libido pria ini sekitar 26.000 ekor Trenggiling diselundupkan.

Wah ternyata cukup banyak ya 9 unsur budaya asli Indonesia di tampilkan dalam film Raya dan The Last Dragon. *** 

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler