Ibu Menyusui Dilarang Minum Obat? Simak Penjelasan Berikut

22 Mei 2022, 22:14 WIB
Caption: Beberapa strategi jadwal minum obat saat berpuasa ala Dokter Saddam Ismail (pexels/jeshootscom) /

ARAHKATA - Saat ibu menyusui mengalami sakit, sebagian besar akan menghindari konsumsi obat.

Hal ini dilakukan karena Ibu menyusui khawatir jika kandungan obat yang ia minum ikut tertelan oleh bayi saat proses menyusu.

Faktanya bahwa hampir setiap obat yang masuk dalam darah akan ikut di transfer ke ASI pada batas tertentu.

Baca Juga: 4 Tips Menyusui Meski Ibu Bekerja, Mudah Banget!

Obat untuk ibu menyusui memiliki efek tingkat rendah dan bahkan tidak menimbulkan resiko bagi bayi.

Dilansir dari Mayo Clinic oleh ARAHKATA pada Minggu 22 Mei 2022, sebagian besar obat aman dikonsumsi meski saat menyusui.

Dalam kondisi kronis, manfaat minum obat saat menyusui lebih besar dibandingkan potensi resikonya.

Baca Juga: Terapkan Pola Makan Sehat, Berikut Waktu Terbaik Makan Pagi, Siang dan Malam

Namun, tetap perlu diperhatikan, pemberian obat harus melalui rekomendasi dokter untuk menghindari kemungkinan resiko pada bayi.

Tetap berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan ahli gizi jika ibu sedang menyusui bayi.

Ketika petugas kesehatan mengetahui kondisi ibu, maka petugas kesehatan akan mengganti penggunaan obat dengan merekomendasikan pengobatan alternatif agar aman bagi ibu dan bayi.

Baca Juga: Mendagri Keluarkan Aturan Baru! Larang Warga Indonesia Memiliki Nama 1 Kata

Petugas kesehatan juga mungkin akan merekomendasikan waktu menyusui ketika obatnya berada pada tingkat rendah untuk masuk ke dalam ASI.

Jika ibu harus menghentikan sementara proses menyusui, gunakan pompa elektrik ganda untuk menjaga suplai ASI sampai bisa menyusui kembali.

Buang susu ASIP yang dipompa saat bersamaan dengan kondisi atau waktu ibu minum obat.

Baca Juga: Baru Bebas Lepas Masker, Amerika Kembali Duduki Posisi Pertama Kasus Covid-19

Jika tidak yakin apakah obat kompatibel dengan proses menyusui, saat setelah melakukan pompa ASI, beri label pada botol ASIP, dan simpan ASI perah di tempat terpisah sampai ibu memeriksakan ke layanan kesehatan terkait ASIP tadi.

Jika memang harus menghentikan proses menyusui secara permanen, maka konsultasikan dengan dokter atau ahli laktasi terkait dengan penyapihan, agar dapat direkomendasikan susu formula yang sesuai untuk bayi sang ibu.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler