Alzheimer: Menjelajahi Gejala, Pengobatan, dan Harapan Baru

3 Februari 2024, 22:13 WIB
Ilustrasi. alzheimer /Pixabay/VSRao

ARAHKATA - Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak progresif yang menyerang memori, kemampuan berpikir, dan perilaku. Ini adalah penyebab paling umum demensia, yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Tanda-tanda awal Alzheimer seringkali halus dan dapat disalahartikan sebagai penuaan normal.

Contohnya termasuk:
- Kesulitan mengingat peristiwa baru atau nama orang.
- Kesulitan menyelesaikan tugas yang biasa dilakukan.
- Perubahan suasana hati dan perilaku.
- Kesulitan berkomunikasi.
- Kesulitan dalam membuat keputusan.

Penyakit ini dapat memburuk seiring waktu sehingga membuat pengidapnya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, pada kasus yang sudah parah, penyakit Alzheimer dapat membuat pengidapnya linglung.

Baca Juga: Hidangan Wajib Imlek dan Filosofinya, Perpaduan Rasa dan Makna

Beberapa gejala Alzheimer yang yang pengidapnya juga bisa rasakan:

1. Gejala kehilangan memori
- Mengulangi pernyataan dan pertanyaan.
- Melupakan obrolan, janji pertemuan.
- Lupa meletakkan benda.
- Tersesat di tempat yang dikenali.
- Lupa nama anggota keluarga.
- Lupa nama benda yang sering digunakan.
- Kesulitan mengungkapkan pikiran.

2. Gejala kehilangan nalar dalam berpikir
- Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama saat menghitung.
- Sulit melakukan dua pekerjaan sekaligus.
- Sulit mengelola keuangan.
Akhirnya, pengidap tidak dapat mengenali dan berhitung.

3. Salah membuat penilaian dan keputusan
Pengidap mengalami penurunan kemampuan dalam membuat keputusan dan penilaian yang masuk akal. Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan tema acara, misalnya.

Baca Juga: 9 Sayuran Ini Lebih Baik Dimasak untuk Menjaga Nutrisi dan Keamanan

4. Merencanakan melakukan tugas harian
Pengidap membutuhkan rencana dalam melakukan rutinitas harian berurutan.

Seiring dengan perkembangan penyakit, pengidap menjadi sering lupa bagaimana cara melakukan aktivitas sederhana seperti berpakaian dan mandi.

5. Gejala perubahan kepribadian dan perilaku
- Depresi.
- Apatis.
- Tidak mau bergaul.
- Perubahan suasana hati.
- Tidak percaya pada orang lain.
- Perubahan pola tidur.
- Delusi.

Pengobatan Alzheimer saat ini berfokus pada pengelolaan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Obat-obatan yang tersedia dapat membantu meningkatkan memori dan fungsi kognitif untuk sementara waktu.

Baca Juga: Tips Sehat dan Aman Turunkan Berat Badan Pasca Melahirkan

Terapi non-obat juga dapat membantu, seperti:

Terapi stimulasi kognitif.
Aktivitas fisik.
Diet sehat.
Interaksi sosial.

Ahli terus meneliti penyebab dan pengobatan Alzheimer. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga teratur, dan stimulasi mental, dapat membantu mengurangi risiko penyakit.

Dr. Lisa Genova, seorang ahli saraf dan penulis buku "Still Alice," menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi awal. Menurutnya, mengenali gejala Alzheimer di tahap awal dan segera memulai pengobatan dapat memberikan dampak signifikan dalam mempertahankan kualitas hidup penderitanya.

Baca Juga: OC Kaligis: Tuntutan 14 Tahun Penjara Heddy Kandou, Dinilai Sadis dan Ngarang

Meskipun Alzheimer adalah penyakit yang progresif dan tidak dapat disembuhkan, ada banyak cara untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita dan keluarganya. Penelitian dan pengembangan terus berlanjut untuk menemukan pengobatan yang lebih efektif dan, pada akhirnya, obat untuk penyakit ini.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler