Studi Menyebutkan Anak Muda Lebih Rentan Terkena Virus Covid-19

- 3 Februari 2021, 11:22 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi pandemi Covid-19. /Pixabay/fernandozhiminaicela/

ARAHKATA - Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa anak muda rentan mengalami infeksi Covid-19 lebih dari sekali. Peneliti bahkan menyebut itu 'umum' terjadi. Hal itu yang diterbitkan di server pracetak MedRxiv.

Sepeti dilansir laman New York Post, Rabu, 3 Februari 2021, penelitian dilakukan terhadap 3.249 rekrutan marinir muda dan sebagian besar pria sehat yang berusia 18-20 tahun sebelum mereka memula pelatihan dasar.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mount Sinai, Pusat Penelitian Angkatan Laut dan universitas lain, dari 189 peserta yang dites positif (tes antibodi), 19 orang di antaranya dinyatakan positif lagi setelah enam minggu.

Baca Juga: Warga Bekasi, Ini Syarat Bagi Penyintas Covid 19 Yang Ingin Donor Plasma Konvalesen

"Temuan kami menunjukkan bahwa infeksi ulang akibat SARS-CoV2 penyebab Covid-19 pada orang dewasa muda yang sehat adalah hal biasa," ungkap Dr Stuart Sealfon dari Mount Sinai dalam rilisnya.

Jaringan rumah sakit mencatat bahwa penelitian tersebut menunjukkan bahwa meskipun antibodi yang terbentuk di infeksi pertama bersifat protektif, antibodi tersebut tak menjamin kekebalan yang efektif terhadap infeksi berikutnya.

Para rekrutan marinir muda itu menjadi sasaran karantina ketat selama dua minggu sebelum mereka mulai diteliti dan diuji antibodinya untuk melihat apakah mereka pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Baca Juga: Kakek Pengendara Sepeda Tewas Ditabrak Pemotor Anak Muda

Semua peserta juga diharuskan memiliki tiga tes PCR negatif Covid-19 selama fase karantina penelitian. Ini diperlukan untuk memastikan insiden infeksi ulang sebenarnya adalah serangan virus baru dan bukan infeksi persisten.

"Data lain yang dicatat yakni, kondisi saat karantina mandiri selama dua minggu sebelum dikarantina oleh peneliti, frekuensi infeksi yang relatif rendah yang didiagnosis pada saat kedatangan dan selama karantina, serta dukungan lebih lanjut pada kasus infeksi tertentu," lapor studi tersebut.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x