Info Penting, Bahaya Kanker Paru tapi Disangka Covid-19!

- 4 Februari 2021, 12:53 WIB
tahapan kanker paru-paru
tahapan kanker paru-paru /Pixabay

Mulai dari mengetahui gejala walaupun tidak semua kanker menunjukkan gejala dini, tahapan penyembuhan, hingga cara kita memperlakukan pasien kanker demi membantu proses penyembuhannya.

Memperlakukan pasien untuk membantu proses pengobatan tentunya akan melibatkan keluarga. Apa saja yang menjadi keluhan mereka adalah catatan penting untuk mengetahui kemajuan atau kemunduran kesehatan pasien.

Disarankan pula agar keluarga memastikan suplai oksigen pasien dengan cara memantau tanda vital pernapasan, tensi, suhu, nadi, dan saturasi oksigen. Jika terlihat perubahan yang menurun maka segera konsultasikan ke dokter agar dokter dapat menentukan apakah pasien perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit atau tidak.

Baca Juga: Musim Hujan Datang, Ini Barang yang Wajib Dibawa Guys

Guna mendukung angka dari prevalensi kanker paru bisa turun, Health Claim Senior Manager Sequis, dr. Yosef Fransiscus dalam pertemuan daring ikut menyarankan masyarakat agar mencari informasi medis dari sumber tepercaya, yakni dari dokter.

Dia pun mengajak masyarakat menjadikan cita-cita mencapai hari esok yang lebih baik sebagai semangat untuk melakukan gaya hidup sehat setiap hari sebagai upaya melawan sakit kanker.

"Kita dapat meraih hari esok jika fisik dan finansial kita sehat. Untuk itu, sangat baik jika kita mulai melakukan gaya hidup sehat, yaitu memperbaiki asupan dengan yang bergizi dan rutin berolahraga. Perlu juga menyeimbangkan waktu antara bekerja dan beristirahat serta memiliki pola pikir yang positif dan terbuka,” ujar dr. Yosef.

Baca Juga: Yuk… Kenali Jajaran Laptop Gaming Terbaru Besutan ASUS dan Ikuti Turnamennya!

Masyarakat disarankan untuk melengkapi diri dengan asuransi kesehatan sebagai bagian dari perlindungan finansial agar tetap sehat sebab asuransi kesehatan berperan untuk mengganti biaya pengobatan yang nilainya sesuai perjanjian yang tercantum pada polis.

Biaya yang jumlahnya besar ini biasanya dibutuhkan tiba-tiba dan mendesak. Jika memiliki asuransi kesehatan, kita tidak perlu berutang, tidak perlu mencairkan deposito atau reksa dana. Demikian juga tabungan tetap terjaga dan aktivitas anggota keluarga pun tetap berjalan normal.***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x