Trik Konsumsi Gula Agar Terhindar dari Penyakit

- 10 April 2021, 20:07 WIB
ILUSTRASI Gula,
ILUSTRASI Gula, /Choirun N/*/PIXABAY

ARAHKATA - Mengonsumsi gula berlebih tidak baik untuk kesehatan. Namun, makanan manis yang kita makan kebanyakan mengandung gula. Makanan tersebut seperti donat, kue, hingga cokelat.

Asupan gula berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit diantaranya diabetes, obesitas dan penyakit jantung.

Akan tetapi, bukan berarti kita tak boleh mengonsumsi gula sama sekali. Berikut trik untuk menyantap makanan manis dan sehat tanpa harus menghindari gula:

Baca Juga: Rachel Vennya Antar Langsung Donasi ke NTT

Tidak Berlebih

Bonci mengatakan salah satu cara sehat untuk menikmati makanan manis adalah dengan membatasi jumlah gula yang dikonsumsi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan jumlah gula yang dikonsumsi dalam sehari tidak melebihi 50 gram.

Kombinasi

Gula bisa dikombinasikan dengan banyak jenis makanan. Akan tetapi, Bonci menilai jenis makanan terbaik untuk dikombinasikan dengan gula adalah protein.

Konsumsi protein, lanjut Bonci, dapat memicu pelepasan hormon glukagon yang dapat menstabilkan kadar insulin. Bila gula dan protein dikonsumsi bersamaan, keduanya dapat meregulasi satu sama lain.

Baca Juga: PLN Jawa Timur Kirim Relawan untuk Bantu Pulihkan Listrik di NTT

Salah satu contoh termudah adalah dalam sajian kopi. Sebagian orang mungkin tidak menyukai rasa kopi hitam yang pahit dan lebih menyukai kopi hitam manis.

Penggunaan gula bisa dengan mudah jadi berlebih karena diperlukan lebih banyak gula untuk menyeimbangi rasa pahit kopi.

Agar konsumsi gula tidak berlebih, Bonci menyarankan agar kopi dicampurkan dengan susu dan gula secukupnya saja untuk membuat latte, cappucino, atau cafe au lait.

Kombinasi gula dan protein dari susu ini dapat membantu menyeimbangkan hormon dan kadar gula darah.

Konsumsi di Akhir

Studi mengungkapkan bahwa urutan dalam menyantap beragam jenis amkanan berperan penting dalam menjaga kadar gula darah pada penyandang diabetes tipe 2.

Baca Juga: Getaran Gempa Malang Dirasakan Hingga Bali

Dalam studi ini, sebagian partisipan diminta untuk menyantap karbohidrat termasuk gula terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan protein dan sayuran 10 menit kemudian.

Sebagian lain diminta untuk menyantap protein dan sayuran terlebih dahulu, lalu diikuti dengan karbohidrat 10 menit kemudian.

Peneliti mengukur kadar gula darah, insulin, dan glukagon para partisipan setiap kali mereka selesai menyantap makanan dan setiap 30 menit sekali selama tiga jam setelah makan.

Peneliti lalu mendapati bahwa partisipan yang mengonsumsi karbohidrat di akhir memiliki kadar gula darah 50 persen lebih rendah dibandingkan partisipan yang mengonsumsi karbohidrat di awal.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Pangeran Philip

Metode ini juga dapat membantu orang-orang untuk lebih mudah membatasi konsumsi karbohidrat termasuk gula atau makanan manis secara umum.

Beragam sayur dan protein yang sudah dikonsumsi terlebih dahulu akan memberikan perasaan kenyang sehingga tidak terlalu lapar saat mengonsumsi dessert.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x