Network
ARAHKATA - Sel Sperma pada laki-laki berperan penting sebagai sel bereproduksi. Mempunyai kualitas yang baik akan memperbesar peluang untuk memiliki keturunan bagi pasangan suami istri.
Sperma yang sehat akan membuahi sel telur yang subur, proses tersebut dinamai pembuahan.
Perlu diketahui, kualitas sperma yang baik ditentukan dalam beberapa kriteria. Sewperti kualitas bagus ditandai dengan jumlah sel sperma yang dikeluarkan adalah sekitar 2-5 ml per satu kali ejakulasi.
Baca Juga: Cek! Ini Perbedaan Cinta dan Nafsu dari Segi Tindakan
Lalu ciri lainnya, sel sperma yang sehat biasanya dapat terlihat dari teksturnya yang kental, volume cairan yang normal, dan baunya yang tak amis.
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas sel sperma.
Berikut cara meningkatkan serta memperbaiki kualitas sperma:
Rajin berolahraga
Olah raga dengan rutin dapat meningkatkan hormon testoteron dan meningkatkan kualitas air mani.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Angkat Suara Soal Hukum Vaksin AstraZeneca
Konsumsi vitamin dan mineral
Beberapa jenis vitamin dan mineral yang diperoleh dari makanan atau suplemen berperan penting dalam membantu meningkatkan kualitas sperma, salah satunya adalah zinc dan vitamin D.
Vitamin D dan zinc mampu meningkatkan jumlah dan memperbaiki pergerakan sperma.
Ada beberapa macam makanan yang mengandung zinc, seperti daging, produk olahan susu, roti, dan sereal.
Sedangkan, vitamin D dapat diperoleh dari berjemur dibawah sinar matahari, ikan, daging merah, hati, dan kuning telur.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Ungkap Vaksinasi COVID-19 Kewajiban Agama
Kurangi merokok dan minum alkohol
Merokok dan berlebih mengonsumsi alkohol dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel sperma. Ditambah efek para dari nikotin dalam rokok yang dapat menyebabkan impotensi.
Hindari Penggunaan celana terlalu ketat
Siapa disini yang masih suka memakai skinny jeans? Sebaiknya mulai sekarang hindari ya.
Baca Juga: 4 Manfaat Habbatussauda bagi Kesehatan
Penggunaan celana ketat memiliki risiko meningkatkan suhu di sekitar area skrotum, yang merupakan tempat produksi sperma.
Maka dari itu, hindari kebiasaan ini sebagai salah satu cara meningkatkan dan memperbaiki kualitas sperma.***
