Network
ARAHKATA – Vaksin booster atau dosis ketiga telah dimulai hari ini, Rabu 12 Januari 2022, langkah tersebut dinilai penting untuk dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 terlebih sekarang ini varian Omicron tengah menjadi ancaman.
Terkhusus wanita yang tengah mendandung atau hamil, di mana dikabarkan sangat penting untuk menerima vaksin booster karena ada risiko melahirkan prematur yang mencapai 20 persen.
Laporan The Sun menyebut risiko kelahiran prematur bisa terjadi pada trimester terakhir kehamilan.
Baca Juga: Mengapa Vaksin Booster Harus Beda dari 2 Dosis Awal?
"Jika ibu hamil tertular COVID-19, terutama pada trimester terakhir kehamilan, ada risiko kelahiran prematur hingga 20 persen," ujar Jeremy Brown, profesor di Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), Inggris, dilansir The Sun, Selasa 11 Januari 2022.
Kemudian, data dari Sistem Pengawasan Obstetri Inggris menunjukkan, 96,3 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dengan gejala COVID-19 antara Mei hingga Oktober 2021 tidak divaksin. Sedangkan sepertiganya atau sekitar 33 persen membutuhkan bantuan pernapasan.
Berdasarkan data, disebutkan juga sekitar satu dari lima perempuan yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 lahir dengan prematur dan dialihkan ke unit neonatal.
Baca Juga: Simak! Begini Cara Lihat Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi
Penyebaran Omicron sebagai varian baru menjadi kekhawatiran bahwa penularan dapat terjadi dengan mudah, termasuk kepada ibu hamil.
Pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster sebagai penguat dinilai dapat memberikan perlindungan dari varian ini.
Data terbaru menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk ibu hamil termasuk bayi yang dikandungnya dan tidak berdampak apapun pada kesuburan.
Baca Juga: Simak! Ini Kombinasi Jenis Vaksin Booster yang Dipakai
Edward Morris, Presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, mendorong ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 dengan segera.
“Kami mendesak semua ibu hamil untuk mendapatkan sesegera mungkin dan untuk mendapatkan boostertiga bulan setelah dosis kedua,” ujarnya.
"Ibu hamil lebih rentan sakit parah akibat Covid-19, dan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko melahirkan prematur, dan bayi lahir dalam keadaan meninggal," lanjut Morris.***
