AC vs Kipas Angin, Mana yang Lebih Aman untuk Bayi?

- 2 Februari 2024, 15:22 WIB
Potret bayi sehat menunjang metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) yang digunakan pada persalinan dengan pemulihan lebih cepat dan memiliki banyak manfaat
Potret bayi sehat menunjang metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) yang digunakan pada persalinan dengan pemulihan lebih cepat dan memiliki banyak manfaat /Pixabay.com/speedsys/3images

- Dapat menyebabkan bayi kedinginan jika suhunya terlalu rendah.
- Dapat menyebabkan udara kering di ruangan.
- Dapat menimbulkan suara bising.

Kelebihan dan Kekurangan Kipas Angin

Kipas angin memiliki beberapa kelebihan untuk bayi, antara lain:

- Lebih murah daripada AC.
Lebih mudah dipasang dan dirawat.
- Dapat membantu mengurangi kelembapan udara.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Kekinian di Bandung yang Instagramable

Namun, kipas angin juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

- Tidak dapat mendinginkan ruangan secara cepat dan merata.
- Sulit mengatur suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan.
- Dapat menyebabkan bayi kedinginan jika anginnya terlalu kencang.
- Dapat menyebabkan debu dan kotoran berterbangan di udara.

Pemilihan Pendingin Ruangan atau Kipas Angin untuk Bayi

Pemilihan pendingin ruangan atau kipas angin untuk bayi tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

- Usia bayi.
Bayi yang baru lahir lebih rentan terhadap suhu dingin, sehingga lebih baik menggunakan AC dengan suhu yang lebih hangat.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x