Awas Modus Penipuan Kuras Duit Tabungan, BRI Imbau Nasabah Waspada

16 Juni 2022, 19:25 WIB
Nasabah bank perlu mengetahui saluran-saluran komunikasi resmi bank agar tidak terpedaya oleh penipu yang mengatasnamakan bank. /Foto: Pixabay/mohamed_hassan/

ARAHKATA – Beredarnya video beberapa nasabah bank yang menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh para pelaku melalui media sosial.

Salah satunya adalah viralnya video rekaman warga di Padang Pariaman, mendatangi unit kerja Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi korban penipuan.

Uang tabungan di rekening nasabah BRI itu ludes akibat memberikan user, password, dan OTP (One Time Password atau m-token) kepada pihak lain melalui link/tautan maupun jejaring pesan singkat.

Baca Juga: Alex Noerdin Terbukti Rampas Uang Rakyat Divonis Penjara Selama 12 tahun

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengimbau masyarakat, khususnya nasabah BRI, untuk mewaspadai penipuan dengan modus social engineering yang marak terjadi saat ini.

"Maraknya aksi kejahatan ini, mendorong BRI untuk terus mengajak nasabahnya dan semua pihak selalu mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apapun, dengan tidak terburu-buru percaya dengan ajakan pesan tersebut," kata Aestika melalui keterangan tertulis, dilansir ANTARA pada Kamis, 16 Juni 2022.

Pihaknya mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP) kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI. 

Baca Juga: 5 Penagih Pinjol Mengancam Nasabah Disikat Polisi

"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum untuk terus memantau, menyelidiki, dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang telah meresahkan masyarakat dan pihak perbankan," katanya. "

Maraknya aksi kejahatan ini, mendorong BRI untuk terus mengajak nasabahnya dan semua pihak selalu mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apapun, tidak terburu-buru percaya

Aestika menjelaskan “Cara kerja dari social engineering cukup cepat, bahkan kurang dari 5 menit.”

Baca Juga: Lawan Mafia Tanah, Petani Kalsel Mengadukan Nasibnya ke PBNU

Pelaku berkomunikasi dengan korbannya melalui telepon ataupun layanan pesan singkat maupun chatting.

Pelaku berusaha untuk menipu korban agar memberikan akses terhadap data-data pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP, CVV/CVC, nama ibu kandung, dan data personel lainnya, kemudian saldo di rekening dapat raib.

Setelah memberikan akses data pribadi, pelaku langsung mengambil seluruh data yang diberikan sebelum korbannya sadar bahwa ia telah ditipu dan telah memberikan akses terhadap data pribadi kepada orang yang tidak dikenal.

Baca Juga: Roy Suryo Unggah Foto Editan Stupa Berwajah Jokowi, Pemeluk Buddha Angkat Bicara: Ini Menghina Simbol Agama, H

"Serangan social engineering dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti melalui telepon, file yang didownload, pop up palsu, hingga yang paling sering, link palsu. Ada pun, ciri modus  social engineering yang marak terjadi saat ini yaitu info perubahan tarif, tawaran menjadi nasabah prioritas, akun sosmed customer service palsu,tawaran menjadi agen Laku Pandai," pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler