Ini Pola Rekruitmen NII Sumbar Versi Densus 88

- 18 April 2022, 19:29 WIB
Potongan video pengibaran bendera NII dan ajakan masuk NII oleh orang yang mengaku jenderal NII yang beredar di media sosial kembali menggemparkan masyarakat Garut.
Potongan video pengibaran bendera NII dan ajakan masuk NII oleh orang yang mengaku jenderal NII yang beredar di media sosial kembali menggemparkan masyarakat Garut. /Tangkapan Layar/

ARAHKATA - Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 berhasil mengamankan 16 anggota kelompok Negara Islam Indonesia (NII) jaringan Sumatera Barat (Sumbar).

Hal ini disampaikan oleh Kabagbinops Densus 88 AT Polri, Kombes Aswin Siregar.

Para anggota NII yang berpotensi menjadi anggota teroris ini ditangkap di area Tanah Datar, Sumatera Barat selama Maret 2022.

Baca Juga: Densus 88: Anggota Teroris NII Sumbar Tiru Pergerakan Kartosoewiryo

Adapun ke-16 orang anggota NII ini memilliki tujuan untuk menurunkan Joko Widodo sebagai Presiden RI sebelum Pemilu 2024.

"Bulan Maret 2022 telah dilakukan penegakan hukum terhadap 16 orang anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII)," kata Kombes Pol Aswin Siregar dalam rilis yang dibagikan wartawan, Senin, 18 April 2021.

Aswin menuturkan dari keterangan anggota NII Sumbar ini didapatkan pola mereka dalam merekrut anggota-anggota baru dimana bisa mencapai ribuan di berbagai tingkatan wilayah.

Baca Juga: Densus 88 Berhasil Amankan 16 Anggota NII di Sumbar

Wilayah organisasi NII di Sumbar memiliki struktur mulai pada tingkatan cabang, kecamatan, hingga CV (istilah NII) IV/Padang dengan anggota mencapai 1.125 anggota, dengan 400 anggota aktif.

"Di mana sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif dan selebihnya non-aktif (sudah berbai’at namun belum aktif dilibatkan dalam kegiatan NII) yang sewaktu-waktu bisa diaktifkan,” ucap Aswin Siregar.

Awsin menambahkan dari pola perekrutan berjenjang NII Cabang IV/Padang yang terbagi dalam 5 ranting/ UD yang masing-masing berhasil menghasilkan anggota sekitar 200 orang.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 77 Anak Telah Dicuci Otak Faham Radikal

Adapun dari jumlah total di Sumatera Barat, tercatat ada sekitar 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 292 orang berada di Kabupaten Tanah Datar.

Proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur dan sistematis. Untuk bergabung menjadi 'warga' NII, seseorang harus melalui 4 (empat) tahap perekrutan yang disebut 'pencorakan', yaitu P1 (Pencorakan 1), P2, PL/P3, dan P4.

Pada keempat tahap tersebut secara berjenjang tiap calon 'warga' akan diberi materi dan nilai-nilai terkait menghafal Sapta Subaya, pemahaman syari'at Islam dan ibadahnya, sejarah perjuangan umat Islam, ma’rifatul insan, siroh nabawi, dan berbagai nilai-nilai 'keislaman' versi NII.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 16 Tersangka Dugaan Terorisme di Sumbar

"Setiap calon 'warga' juga akan melalui tiga tahap bai'at yaitu bai'at jama'ah imammah, bai'at NII/kenegaraan, dan bai'at perjuangan. Terkhusus bagi yang akan diangkat menjadi pengurus/pejabat, ada tambahan yaitu bai'at kepengurusan," ujar Aswin.

Ia mengatakan dalam visi tersebut juga melibat sejumlah anak di bawah umur. Hal ini terlihat dari data investigasi di lapangan.

"Hal ini terbukti dengan ditemukannya 77 orang anak di bawah 17 tahun yang dicuci otak dan dibai’at untuk sumpah setia kepada NII," sebutnya.

Termasuk anggota lain yang sudah dibina dari usia anak-anak sampai kini mereka sudah masuk usia dewasa berjumlah sekitar 126 orang.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Waspadai Konten Radikalisme di Media Sosial

Densus 88 mengaku tengah berkomunikasi secara intens kepada pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengembangkan kasus ini berkaitan pola rekrutmen anak- anak di bawah umur.

"Terkait hal ini, KPAI telah meminta Polri untuk mengembangkan pengungkapan jaringan NII Sumatra Barat untuk mencegah berlanjutnya pola rekrutmen terhadap anak-anak," kata dia.

Baca Juga: DPR Dukung Densus 88 Antiteror Sikat Habis Jaringan Teroris NII

Selain di Sumbar, Densus 88 masih menargetkan sejumlah wilayah di nusantara yang sudah terpapar virus radikal Negara Islam Indonesia (NII) tersebut.

"Hal ini penting dilakukan mengingat perkembangan jaringan NII sudah tersebar masif di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain di Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Aceh, Maluku, dan juga Sumatra Barat," ujar Aswin.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah