Network
ARAHKATA - Apin BK selaku bandar judi online ditangkap di Malaysia. Diketahui, ia sebelumnya masuk ke daftar pencarian orang (DPO) Polda Sumatera Utara (Sumut).
“Alhamdulillah atas kerja sama teman-teman dari Kepolisian di negara Malaysia. Salah satu buron atas nama inisial BK yang sempat bersembunyi di Singapura dan bergeser ke Malaysia. Hari ini atas kerja sama Police to Police, buron tersebut berhasil diserahkan kepada kita,” kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, dikutip ArahKata.com Jumat, 14 Oktober 2022.
Sebelumnya Polda Sumut meminta pihak Imigrasi untuk mencekal keluarga Apin BK, bos judi online Cemara Asri yang telah menjadi tersangka dan masuk buronan interpol. Pencekalan itu bakal dilakukan selama 20 hari ke depan.
Baca Juga: Selain Irjen Teddy Minahasa, Kapolsek dan Mantan Kapolres Bukit Tinggi Terlibat Penjualan Narkoba
"Polda Sumut sudah meminta Imigrasi untuk mencekal keluarga Apin, pencekalan selama 20 hari ke depan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat, 7 Oktober 2022 sore.
Hadi menilai keluarga Apin BK yang terdiri dari anak, istrinya dan beberapa orang lainnya itu tidak kooperatif. Mereka tak menghadiri pemanggilan yang kedua penyidik sebagai saksi.
Hadi menyebut jika mereka tidak kooperatif, tidak menutup kemungkinan keluarga Apin BK bertanggung jawab secara hukum.
Baca Juga: Mahasiswi IPB Hilang Terseret Banjir, Ridwan Kamil Teringat Mendiang Eril
"Penyidik akan terus mendalami termasuk proses terhadap keluarganya (anak istrinya). Tidak menutup kemungkinan penyidik juga akan meminta pertanggungjawaban hukum/pidana kepada keluarganya," ujar Hadi.
Sebelumnya, penyidik telah dua kali memanggil empat orang keluarga dekat Apin BK yang terdiri dari istri dan anaknya.
Pemanggilan pertama pada Selasa, 27 September 2022 lalu, mereka menghadiri pemeriksaan mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Apresiasi Peran Personel TNI AD di Tragedi Kanjuruhan Dianggap Tidak Tepat
Kemudian dilanjutkan keesokan harinya pada Rabu, 28 September 2022. Namun, mereka melayangkan semacam surat penundaan pemeriksaan dengan alasan kurang sehat.
Penyidik kemudian memastikan kebenaran alasan itu. Mereka membawa tim dokter dari Bidokkes Polda Sumut ke alamat mereka. Ada 3 tempat yang didatangi akan tetapi mereka tak berada di tempat tersebut.
Kemudian, penyidik melakukan pemanggilan kedua yang dijadwalkan pada Jumat, 30 September 2022. Namun, mereka juga tak memenuhi panggilan tersebut.
Baca Juga: Kemenkumham Benarkan Nikita Mirzani Dicekal ke Luar Negeri
"Panggilan kedua sebagai saksi tidak datang," tandas Hadi.***
