Apresiasi Peran Personel TNI AD di Tragedi Kanjuruhan Dianggap Tidak Tepat

- 14 Oktober 2022, 19:33 WIB
Suporter Arema FC.
Suporter Arema FC. /Foto: Ist.

ARAHKATA - Apresiasi akan peran TNI AD dalam menolong banyak nyawa saat tragedi Kanjuruhan yang diungkapkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana di hadapan KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman dalam sebuah acara yang digelar TNI AD, beberapa waktu lalu dipandang kurang pas.

Pasalnya, walau polisi dipandang sebagai pihak yang paling banyak bertanggung jawab atas ratusan korban jiwa penonton laga Arema FC vs Persebaya ini, namun peran polisi dalam mengamankan jalannya laga ini juga tak bisa dihilangkan begitu saja.

"Terlepas apa yang dilakukan polisi dengan menembak gas air mata yang disebut sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban, peran polisi juga ada yang menolong korban, ada polisi yang tidak arogan saat itu," ujar pengamat sepakbola, Kesit B Handoyo di Jakarta, dikutip ArahKata.com, Jumat, 14 Oktober 2022.

Baca Juga: Kemenkumham Benarkan Nikita Mirzani Dicekal ke Luar Negeri

Ia menyebut, ada juga oknum TNI yang arogan dengan menendang suporter Arema. Dan itu sudah dibuktikan dengan pernyataan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang memproses oknum TNI tersebut

"Kita apresiasi juga pihak kepolisian yang sudah ada tindakan dengan ditersangkakannya tiga anggota polisi yang dianggap bertanggungjawab dalam tragedi ini," imbuh Kesit.

Ia pun sependapat jika pihak Arema FC harusnya tak hanya berterimakasih kepada TNI AD sehingga kesannya tragedi itu terjadi murni karena kesalahan polisi.

Baca Juga: KPK Amankan Dokumen Aliran Uang Terkait Kasus Lukas Enembe

"Kan ada juga oknum TNI AD yang nendang suporter. Jadi masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi tidak bisa mendeskripsikan jika ini semua kesalahan polisi saja," ucap Kesit

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x