BPH Migas Ungkap Penyalahgunaan BBM Bersubsidi 1,42 Juta Liter

- 3 Januari 2023, 22:59 WIB
Kepala BPH Migas Erika Retnowati (tengah) bersama Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Agus Andrianto (kiri) memaparkan kinerja pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM sepanjang tahun 2022 di Aula BPH Migas, Jakarta, Selasa, 3 Jan 2023.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati (tengah) bersama Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Polisi Agus Andrianto (kiri) memaparkan kinerja pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM sepanjang tahun 2022 di Aula BPH Migas, Jakarta, Selasa, 3 Jan 2023. /Sugiharto Purnama/ANTARA

ARAHKATA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak sebanyak 1,42 juta liter sepanjang 2022.

"Jumlah yang berhasil diamankan itu mencapai kurang lebih 1,42 juta liter," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023.
 
Erika menjelaskan solar bersubsidi menjadi barang bukti dominan dari total 786 kasus yang berhasil diungkap dari penyalahgunaan bahan bakar minyak tersebut.

Baca Juga: Saham SINI ARA di Penutupan Trading 2022, Fundamental, Teknikal atau Figur?
 
Rincian volume barang bukti adalah 1,02 juta liter solar bersubsidi, 837 liter premium, 14.855 liter pertalite, 1.000 liter pertamax, 233.403 liter BBM oplosan, 93.605 solar nonsubsidi, dan 52.642 minyak tanah subsidi.
 
Pada kegiatan pemberian keterangan ahli antara BPH Migas dan kepolisian, Provinsi Jawa Timur, Jambi, dan Sumatera Selatan adalah daerah tertinggi terhadap jumlah barang bukti tersebut.
 
Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan maupun niaga bahan bakar minyak yang disubsidi pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar.

Baca Juga: Tutup Tahun 2022, Emiten 'Merah' Cenderung Lebih Unggul
 
Menurut Erika, pengungkapan kasus itu akan sangat membantu dalam mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi yang subsidinya dianggarkan oleh pemerintah dalam APBN.
 
"Polisi memberikan dukungan yang kuat terhadap BPH Migas khususnya di bidang pengawasan BBM," ujar Erika.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait dengan adanya nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara BPH Migas dengan Polri, serta beberapa Polda, di antara Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tesla Berhasil Raih Penjualan 1,3 Juta Mobil Tahun Lalu
 
Selain itu, BPH Migas juga melakukan penyuluhan hukum bersama Polri kepada masyarakat konsumen pengguna.
 
"Kami berharap tahun ini ada peningkatan kerja sama dengan Polri dalam hal pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum agar distribusi BBM nanti bisa lebih tepat sasaran kepada konsumen pengguna yang berhak," kata Erika.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x