Network
ARAHKATA - Peristiwa tragis melanda sejumlah pelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 120, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 22 Agustus 2023.
Sebanyak Lima pelajar menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar lain saat pulang dari sekolah.
Dampak insiden ini menyebabkan para korban menderita luka bakar pada wajah dan lengan mereka. Muhammad Ilham, 13 tahun, salah seorang korban, terbaring lemah karena wajahnya mengalami luka bakar akibat air keras.
Baca Juga: PDIP: Ganjar Pranowo Sejak Lahir Sudah Ditakdirkan Jadi Presiden ke-8
Siswa kelas 7 tersebut menceritakan kejadian penyiraman air keras tersebut. Saat itu, mereka naik truk terbuka melintas di Jalan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tiba-tiba ada tiga sepeda motor dari arah berlawanan yang ditumpangi oleh pelaku dan langsung menyiramkan air keras kepada mereka.
"Semua di dalam mobil juga tidak tahu, tiba-tiba ada pelajar lain yang menyiramkan air keras. Ada yang naik motor, saya tidak tahu berapa banyak orang yang naik motor,” katanya.
Baca Juga: 200.000 Orang Terkena Penyakit Pernapasan Akibat Polusi di Jakarta
Beberapa saat setelah terkena siraman, ia hanya ingat pandangannya menjadi gelap dan mendengar teman-temannya merintih kesakitan akibat luka bakar.
"Tiba-tiba mata saya menjadi gelap, perih. Saya belum melihat orangnya, belum melihat motornya, saya langsung membungkukkan kepala, saya langsung menutupi wajah dengan sweater saya,” tambahnya.
Ibu M Ilham, Masnah, mengatakan, dia kaget saat mengetahui kondisi putranya. Ia dengan cepat membawa Ilham ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Mabes Polri: Masa Penahanan Panji Gumilang Diperpanjang 40 Hari
"Setelah pulang, matanya merah merah semua, wajahnya juga merah, ada bintik-bintik seperti itu. Saya membawanya ke rumah sakit,” katanya.
Masnah menambahkan, meskipun dokter melaporkan bahwa kornea mata putranya terkelupas akibat percikan air keras, kondisinya tidak terlalu parah dan masih bisa disembuhkan.
Teman Ilham, Fauzan juga mengalami nasib serupa. Siswa kelas 8 ini hanya bisa diam tanpa kata-kata karena luka-luka serius di wajah, mata, dan lengan.
Baca Juga: Dokter Tidak Percaya Rumor Bahaya Konsumsi Air Kemasan Galon Polikarbonat
Orang tua Fauzan, Emah, menceritakan bahwa kasus tersebut terjadi ketika putranya bersama teman-temannya berjalan pulang seusai sekolah.
"Setelah pulang sekolah, jalanan macet, jadi mereka tidak ingin menunggu lama, jadi mereka berjalan bersama-sama. Ketika mereka berjalan bersama-sama, ada yang menyiramkan dari arah berlawanan," katanya.
Emah sudah membawa anaknya ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Kelezatan Kuliner ala Timur Tengah di Restoran Perdana Ajayib Chicken Gading Serpong
Orang tua korban berharap pelaku segera ditangkap. Diduga bahwa para pelaku adalah siswa dari sekolah lain. Polsek Metro Penjaringan tengah mengambil tindakan terkait kasus ini.***
