Kepala Desa di Madura Tembak Relawan Prabowo–Gibran, Sakit Hati Hingga Balas Dendam

- 13 Januari 2024, 16:49 WIB
Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. /Antara/M Agung Rajasa/

ARAHKATA - Kelima tersangka penembakan Muarah, salah seorang relawan Prabowo–Gibran di Madura, tertunduk lemas ketika digelandang di Bidang Humas Mapolda Jawa Timur pada 11 Januari 2024, kemarin. 

Polda Jawa Timur mengamankan lima orang dengan peran yang berbeda-beda dalam kasus tersebut. 

Kelima orang tersebut adalah AR (warga Pasuruan) yang bertugas menembak Muarah (korban), HH (warga Sampang) yang bertugas membonceng AR, MW (warga Sampang) otak atau dalang dari insiden penembakan tersebut, S (warga Sampang) dan H (warga Sampang) yang bertugas mengintai.

Baca Juga: Parah! 93 Pegawai KPK Diduga Terlibat Pungutan Liar di Rutan, Dewas Bertindak Tegas

Salah satu tersangka yakni MW yang juga berstatus sebagai seorang kepala desa mengungkapkan motif mengapa dirinya memutuskan untuk meminta kepada para pelaku lainnya untuk menembak Muarah.

Motif tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol Totok Suharyanto kepada awakmedia.

Totok menyebutkan bahwa MW mengaku kepada penyidik karena kesal dan sakit hati kepada Muarah. Tidak ada muatan motif balas dendam karena politik. Pada 2019 lalu, lanjutnya, MW dan Muarah bersitegang rebutan saksi pada Pemilu 2019. 

Baca Juga: KPK Tangkap Tangan Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, Dugaan Kasus Penyuapan

“Anak buah dari MW ini menjadi korban dari Muarah. Jadi bukan karena motif politik, tapi karena sakit hati dan ingin balas dendam,” terang Totok saat dikonfirmasi. 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x