Kasus COVID-19 Varian Omicron Tembus 10 Juta di Korea Selatan

23 Maret 2022, 19:36 WIB
ilustrasi situasi di Korea Selatan /Lamtiur Indah Sari/

 

 

ARAHKATA - Total kasus COVID-19 di Korea Selatan menembus angka 10 juta atau hampir 20 persen dari populasinya.

Kasus COVID-19 varian Omicron menjadi penyebab angka kematian tinggi hingga krematorium dan rumah duka kewalahan.

Korsel tengah berjuang melawan rekor lonjakan COVID-19 yang dipicu varian Omicron yang sangat menular, kata pihak berwenang dilaporkan Reuters, Rabu 23 Maret 2022.

Baca Juga: Biden Pergi ke Eropa, Bahas Sanksi Baru untuk Rusia?

Negara itu menghapus sebagian besar pelacakan dan karantina COVID yang dulu gencar dilakukan, dan melonggarkan pembatasan sosial.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 490.881 kasus pada Selasa, rekor harian tertinggi kedua sejak puncaknya pada 16 Maret dengan 621.205 kasus.

Total kasus kini mencapai 10.427.247 dengan 13.432 kematian, yang bertambah 291 dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Pemerintah Singapura Buka Kedutaan Besar di Israel, Ini Alasannya!

Tingkat infeksi dan kematian di Korsel sejauh ini masih jauh lebih rendah dibandingkan negara mana pun.

Hampir 87 persen dari 52 juta penduduknya telah divaksin penuh dan 63 persen telah menerima dosis penguat (booster).

Namun, angka kematian hampir berlipat dua dalam waktu hanya sekitar enam pekan. Puncaknya tercatat pada Jumat lalu dengan 429 kematian, mendorong permintaan yang tinggi pada pemakaman.

Baca Juga: Khawatir Serangan Siber, Uni Eropa Usulkan Ini

Kementerian kesehatan pada Senin memerintahkan 60 krematorium di seluruh Korsel untuk beroperasi lebih lama agar bisa menambah pengurusan jenazah dari lima menjadi tujuh. Sebanyak 1.136 ruma duka dengan total persemayaman 8.700 jenazah juga diperintahkan untuk meningkatkan kapasitasnya.

"Kapasitas krematorium meningkat," kata pejabat kementerian Son Young-rae. "Namun masih ada kesenjangan di daerah."

Pihak berwenang telah meningkatkan kapasitas harian pembakaran jenazah dari sekitar 1.000 menjadi 1.400 per hari mulai pekan lalu.

Baca Juga: Seniman Rusia dan Ukraina Kolaborasi Suarakan Pesan Perdamaian di Bali

Namun, banyaknya jenazah dan lamanya waktu tunggu terus dilaporkan dari daerah Seoul dan sekitarnya yang padat penduduk, kata Son.

Data kementerian kesehatan menunjukkan bahwa 28 krematorium di kota Seoul beroperasi 114,2 persen dari kapasitas pada Senin, sedangkan rasio di daerah-daerah lain seperti Sejong dan Jeju mencapai sekitar 83 persen.

Krematorium untuk sementara akan diizinkan menerima reservasi dari daerah lain untuk mengurangi penumpukan, kata Son.

Baca Juga: Zelenskyy Bersikukuh Ingin Bertemu Putin

Jumlah pasien sakit parah telah mencapai lebih dari 1.000 orang dalam dua pekan terakhir, namun bisa meningkat hingga 2.000 orang pada awal April, kata pejabat kemenkes Park Hyang.

Sekitar 64,4 persen dari kapasitas ranjang rawat darurat terisi hingga Rabu, naik dari sekitar 59 persen pada dua pekan sebelumnya.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler