Makin Ketat! AS Perluas Kontrol Ekspor ke Rusia dan Belarusia

9 April 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat /oohhsnapp/Pixabay

 

ARAHKATA - Amerika Serikat (AS) memperluas kontrol ekspor ke Rusia dan Belarusia pada semua barang dalam daftar perdagangan AS.

Departemen Perdagangan AS mengatakan kontrol ekspor sekarang juga mencakup barang-barang dalam berbagai kategori seperti bahan kimia, komponen pemrosesan bahan, dan barang-barang terkait nuklir.

Perluas kontrol ekspor ini dimaksudkan untuk mengetatkan sanksi agar perdagangan yang dilakukan tidak sewenang-wenang dimanfaatkan untuk kepentingan perang.

Baca Juga: Moderna Tarik Dosis Vaksin COVID-19 di Eropa, Ada Apa?

“Menanggapi serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, dibantu oleh Belarusia, peraturan ini memperluas persyaratan lisensi terhadap Rusia dan Belarus di bawah Peraturan Administrasi Ekspor (EAR) untuk semua barang di Daftar Kontrol Perdagangan (CCL),” katanya dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA, Sabtu 9 April 2022.

Kantor berita Sputnik, mengutip departemen tersebut, juga melaporkan bahwa aturan baru mencabut pengecualian lisensi untuk pesawat yang terdaftar, dimiliki, dikendalikan, berdasarkan perjanjian atau disewa oleh Belarusia atau warga negara tersebut.

Departemen Perdagangan AS sekarang memperketat kontrol ekspor pada kategori 0 hingga 2, yang mencakup barang-barang yang terkait dengan bahan kimia, mikroorganisme, mineral, pupuk, bagian pemrosesan bahan seperti katup, serta bahan dan peralatan yang terkait dengan nuklir.

Baca Juga: Ekstremis Hindu India Coba Bangkitkan Kebencian Terhadap Kaum Muslimin, Ini Situasinya!

Sebelumnya, kontrol ekspor AS yang menargetkan Rusia berada dalam kategori 3 hingga 9, meliputi barang-barang terkait elektronik, komputer, telekomunikasi, laser, bahan kelautan dan barang kedirgantaraan, serta baling-baling.

AS dan sekutunya di Eropa memberlakukan serangkaian sanksi dan kontrol ekspor terhadap Rusia sebagai protes atas operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Rusia meluncurkan operasi pada 24 Februari setelah republik yang berusaha memisahkan diri dari Ukraina, Donetsk dan Luhansk meminta bantuan untuk mempertahankan mereka dari serangan militer Ukraina yang sengit.

Baca Juga: Sulit Hentikan Putin? Kini Pemerintah Inggris Lakukan Ini

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan operasi itu hanya ditujukan untuk menargetkan infrastruktur militer Ukraina.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: berita harian malaysia

Tags

Terkini

Terpopuler