Parah! 800 Juta Kasus Infeksi COVID-19 Terjadi di Afrika

13 April 2022, 10:28 WIB
Dokter Faheem sebut vaksinasi Covid-19 di Afrika masih sangat rendah. /Pexels.com

 

 

 

 

ARAHKATA - Diperkirakan lebih dari dua pertiga penduduk Afrika telah terinfeksi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.

Angka tersebut berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang juga melaporkan tes laboratorium telah mendeteksi 11,5 juta kasus COVID-19 dan 252.000 kasus kematian di seluruh benua Afrika.

Namun, WHO Afrika mengatakan penelitian tersebut menemukan bahwa angka yang dikonfirmasi secara resmi kemungkinan hanya perkiraan jumlah yang sebenarnya dari wabah epidemi di Afrika.

Baca Juga: Luar Biasa! Ukraina Gagalkan Peretas Rusia

Menurut laporan yang sama, pada September tahun lalu, sebanyak 800 juta orang mungkin telah terinfeksi COVID-19.

Menurut kepala WHO Afrika Matshidiso Moeti, sebuah meta-analisis terbaru mengungkapkan bahwa jumlah infeksi sebenarnya 97 kali lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan.

"Ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga orang Afrika sudah terpapar virus COVID-19," katanya dalam Reuters dikutip ARAHKATA pada Rabu 13 April 2022.

Baca Juga: Penembakan Terjadi di Kereta Bawah Tanah New York, 13 Orang Terluka

Laporan tersebut menganalisis lebih dari 150 studi yang diterbitkan antara Januari 2020 hingga Desember 2021.

Ini menunjukkan paparan virus melonjak dari hanya 3 persen pada Juni 2020 menjadi 65 persen pada September tahun lalu.

"Dalam arti sebenarnya, ini berarti pada September 2021 sebesar 8,2 juta kasus dilaporkan tetapi kenyataannya ada 800 juta kasus," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Kenapa Shanghai Cabut Aturan Karantina?

Dia menambahkan bahwa angka infeksi rata-rata global 16 kali lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan.

Terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan untuk sebagian besar orang Afrika mengakibatkan banyak infeksi tidak berhasil dideteksi.

Pasalnya, tes skrining di rumah sakit hanya dilakukan pada pasien bergejala dan wisatawan yang membutuhkan hasil PCR negatif.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Ditemukan, Potensi 'Hindari' Imunisasi! Ini Kata WHO

“Sebagian besar fokusnya adalah pada tes skrining untuk mereka yang memiliki gejala, sementara ada tantangan dalam mendapatkan akses ke alat tes. Ini menjadi tantangan di mana jumlah pasien yang terinfeksi dan terpapar virus sebenarnya tidak mencerminkan situasi sebenarnya,” pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler