ARAHKATA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kemarin, Senin 11 April 2022, kembali menggelar sidang membahas penderitaan perempuan dan anak-anak di Ukraina.
DK PBB juga akan mengadakan pertemuan lain minggu depan tentang krisis kemanusiaan di sana, dalam upaya untuk menekan Rusia meskipun memiliki hak veto.
"Pertemuan baru yang diusulkan oleh Prancis dan Meksiko akan fokus pada pengungsi, warga dunia ketiga dan perdagangan manusia," menurut seorang diplomat yang identitasnya dirahasiakan dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA, Selasa 12 April 2022.
Baca Juga: Varian Baru Omicron Ditemukan, Potensi 'Hindari' Imunisasi! Ini Kata WHO
Pertemuan diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Albania, di mana duta besar Albania untuk PBB, Ferit Hoxha, mengumumkan dia dan rekan-rekannya di PBB akan terus mengutuk agresi di Ukraina pada 24 Februari.
Mereka bertekad untuk melanjutkan aksi meskipun mengetahui Moskow dengan hak vetonya akan membatalkan keputusan DK PBB tentang Ukraina.
Sejak pecahnya perang, DK PBB dan Majelis Umum PBB (UNGA) telah mengadakan 15 pertemuan dengan 3 pertemuan khusus tentang perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Rusia Fokus di Donbas, Ini Persiapan Ukraina Hadapi Serangan