ARAHKATA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu para pemimpin Asia Tenggara di Washington, dengan janji mengalokasikan dana 150 juta dolar AS atau Rp2,1 triliun.
Dana dari AS untuk ASEAN digunakan untuk infrastruktur, keamanan, kesiapsiagaan pandemi, dan upaya lain yang bertujuan menyaingi pengaruh China di kawasan.
Presiden AS memulai pertemuan puncak dua hari bersama ASEAN dengan mengadakan makan malam untuk merayakan kehadiran para pemimpin ASEAN di Gedung Putih, 12 Mei 2022, sebelum pertemuan dengan Departemen Luar Negeri yang dijadwalkan berlangsung hari ini.
Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Penembakan Jurnalis Al Jazeera di Palestina
Upacara tersebut dihadiri oleh para pemimpin dan delegasi dari Malaysia, Brunei, Indonesia, Kamboja, Singapura, Thailand, Laos, Vietnam dan Filipina yang juga berfoto bersama Biden.
Pemerintahan Biden berharap upaya itu akan menunjukkan kepada negara yang bersangkutan bahwa Washington tetap fokus pada Indo-Pasifik dan tantangan lama dari China yang dipandang sebagai pesaing utama AS.
Pada November tahun lalu, China menjanjikan Rp21 triliun bantuan pembangunan kepada negara-negara ASEAN selama tiga tahun untuk memerangi COVID-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Arab Saudi Berikan Layanan Fast Track Bagi Jemaah Indonesia, Ini Penjelasannya
"Kami perlu meningkatkan keterlibatan di Asia Tenggara. Kami tidak meminta negara untuk memilih antara AS dan China. Kami ingin memperjelas bahwa AS menginginkan hubungan yang lebih kuat," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan dilansir Reuters dikutip ARAHKATA, Jumat, 13 Mei 2022.
Para pejabat mengatakan komitmen keuangan baru oleh AS termasuk investasi sebesar Rp584 miliar dalam infrastruktur, yang bertujuan membantu upaya dekarbonisasi pasokan energi di kawasan ASEAN.
Selanjutnya, Rp877 miliar akan disalurkan untuk keamanan maritim dan pendanaan kesehatan Rp219 miliar untuk membantu deteksi dini COVID-19 serta pandemi pernapasan lainnya.
Baca Juga: 101 Kepala Daerah Habis Masa Jabatannya pada 2022, Ini Daftarnya
Dana tambahan akan membantu negara mengembangkan ekonomi digital dan undang-undang kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, US Coast Guard akan mengirimkan kapal ke wilayah tersebut untuk membantu mengatasi masalah dugaan illegal fishing oleh China.
Biden juga dilaporkan mengerjakan lebih banyak inisiatif, termasuk investasi infrastruktur 'Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik' serta Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF), tetapi belum difinalisasi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Harapkan Dampak Positif dari Pertemuan KTT ASEAN-AS
KTT tersebut menjadi pertemuan pertama para pemimpin ASEAN sebagai sebuah kelompok di Gedung Putih, serta pertemuan pertama mereka yang diselenggarakan oleh Presiden AS sejak 2016.
Delapan pemimpin ASEAN dijadwalkan untuk ambil bagian dalam pertemuan kali ini, sementara para pemimpin Myanmar dikeluarkan setelah krisis kudeta tahun lalu, dan Filipina, yang sedang menjalani transisi pasca pemilihan, diwakili oleh Menteri Luar Negerinya pada upacara Gedung Putih.***