Prosesi Pemakaman Shireen Abu Akleh Diserang, Berikut Sikap AS dan UE!

15 Mei 2022, 06:28 WIB
Pasukan Israel menyerang para pelayat jurnalis Al jazeera /Ammar Awad/Reuters

ARAHKATA - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) memimpin protes internasional terhadap polisi Israel yang melakukan serangan saat prosesi pemakaman jurnalis Shireen Abu Akleh di Yerusalem, Palestina.

Polisi Israel diduga menyerang pembawa peti mati Shireen Abu Akleh sehingga peti mati yang mereka bawa hampir terjatuh.

Ribuan penduduk berbaris di Kota Tua Yerusalem kemarin untuk pemakaman jurnalis veteran Al Jazeera.

Baca Juga: Jokowi: Hentikan Perang di Ukraina Sekarang Juga

Pemakaman dilakukan dua hari setelah Shireen Abu Akleh tewas dalam serangan militer Israel di Tepi Barat yang diinvasi.

Tayangan televisi menunjukkan tandu berjuang untuk menghentikan peti mati Shireen agar tidak jatuh ke tanah ketika polisi Israel yang membawa alat pemukul menyerbu dan memukuli pelayat serta merampas bendera Palestina dari kerumunan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya sangat terganggu setelah melihat rekaman yang menunjukkan polisi Israel menyerang prosesi pemakaman.

Baca Juga: Eropa Hadapi Masalah Harga Konsumen untuk Pasokan Gas

“Setiap anggota keluarga berhak untuk menguburkan orang yang mereka cintai secara terhormat dan tanpa halangan," katanya dalam Reuters dikutip ARAHKATA, Sabtu, 14 Mei 2022.

Uni Eropa juga 'terkejut dengan kekerasan di tempat Rumah Sakit St Joseph serta kekerasan oleh polisi Israel selama pemakaman'.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga menyuarakan 'sangat terganggu' oleh kekerasan itu.

Baca Juga: Potensi Krisis, India Larang Ekspor Gandum Karena Alasan Ini

Masyarakat Bulan Sabit Merah Yerusalem mengatakan 33 orang terluka dalam insiden itu termasuk 6 orang yang perlu dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang Israel mengatakan 6 orang ditahan setelah orang-orang yang menghadiri pemakaman melemparkan 'batu dan botol kaca' ke arah polisi Israel.

Menurut wartawan AFP, orang-orang ingin berbaris mengikuti peti mati ke kuburan di luar tembok Kota Tua dan awalnya akan dihentikan oleh polisi Israel.

Baca Juga: KPK Panggil 8 Saksi Terkait Kasus Suap Wali Kota Ambon

Namun, polisi Israel akhirnya mengalah dan mengizinkan ribuan warga pergi ke kuburan dan tidak ikut campur meski bendera Palestina dikibarkan.

Israel dan Palestina saling tuding atas kematian Shireen Rabu lalu, yang ditembak di kepala saat pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin.

Militer Israel mengklaim bahwa penyelidikan awalnya tidak dapat memastikan pihak mana yang melepaskan tembakan.

Baca Juga: Pesawat Asing Tanpa Izin Masuk RI, Terancam Denda Rp5 miliar

Namun Militer Israel menginformasikan bahwa peluru nyasar Palestina atau tembakan penembak jitu Israel bisa menjadi penyebabnya.

Kantor kejaksaan Palestina di kota Ramallah Tepi Barat kemudian mengklaim bahwa penyelidikan awal menunjukkan 'satu-satunya penyebab penembakan itu adalah dari tentara Israel'.

Dalam pernyataan bersama, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengutuk pembunuhan atas Shireen Abu Akleh dan menyerukan 'penyelidikan segera, menyeluruh, transparan dan adil'.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler