Tak Hanya Singapura, Negara Ini Juga Alami 'Resesi Seks'

- 2 Oktober 2021, 18:30 WIB
Populasi angka kelahiran di Singapura mengalami penurunan persentase paling tajam sejak 1950  pada tahun ini.
Populasi angka kelahiran di Singapura mengalami penurunan persentase paling tajam sejak 1950 pada tahun ini. /REUTERS/FELINE LIM

Menurut survei Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional Singapura, sebagian warga memilih menunda kehamilan karena khawatir dengan masalah kesehatan dan ekonomi selama pandemi COVID-19.

"Karena khawatir tentang kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat yang tidak pasti," kata lembaga tersebut.

Baca Juga: Menhub Desak Jepang Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi

"Kami terus menghadapi tantangan struktural jangka panjang dengan tingkat kelahiran kami yang rendah, serupa dengan masyarakat maju lainnya," jelasnya.

4. China

Meski populasi di China terbilang cukup tinggi, faktanya angka kelahiran di negara itu menurun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut sensus penduduk dalam satu dekade terakhir, angka kelahiran di China turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an.

Baca Juga: Badai Bunuh Diri di Jepang, Kaum Perempuan Jadi Korban

Disebutkan, hanya ada 12 juta bayi lahir pada tahun lalu, ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2016, yakni 18 juta kelahiran.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di China, karena kemungkinan negara itu mengalami penurunan populasi lebih cepat dari yang diharapkan dan terjadi 'resesi seks'.***

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x