Network
ARAHKATA - Dilaporkan sebelumnya selama konflik Rusia Ukraina, ekonomi Rusia tidak terdampak signifikan.
Kondisi tersebut terlihat dari Rubel Rusia yang telah melakukan pemulihan secepat kilat ke tingkat tertinggi pada hari-hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Pemulihan nilai Rubel sebagian disebabkan oleh peningkatan dalam keuangan Rusia karena pendapatan ekspor energi tumbuh dan impor menyusut.
Baca Juga: Blokir Media Sosial Sri Lanka dan Berlakukan Jam Malam, Penyebabnya Bikin Ngeri!
Tetapi menggunakannya sebagai bukti bahwa ekonomi Rusia yang dilanda sanksi sudah keluar dari masalah ekonomi akan sangat menyesatkan.
"Ini (pemulihan rubel) tidak boleh dianggap sebagai pandangan pasar tentang prospek jangka menengah hingga jangka panjang untuk Rusia," kata Ulrich Leuchtmann, seorang analis di Commerzbank dalam Reuters dikutip ARAHKATA, Minggu 3 April 2022.
"Kekuatan pasar tidak dapat mendorong rubel seperti yang mereka bisa lakukan terhadap euro atau dolar," tambahnya.
Baca Juga: Yaman Gencatan Senjata demi Hormati Bulan Ramadhan, Ini Harapan PBB!
