ARAHKATA - Thailand melaporkan kasus pertama Omicron XE, kombinasi dari dua varian Omicron sebelumnya, tak lama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan subvarian tersebut.
Penemuan XE, kombinasi mutan dari varian BA.1 dan BA.2, telah dilaporkan oleh Medical Genomics Center, Rumah Sakit Ramathibodi, Thailand.
Sebuah unggahan di halaman Facebook-nya, menjelaskan pusat informasi rekombinan XE ditemukan melalui pengurutan genom dari sampel apusan yang diambil dari pasien.
Baca Juga: Ngeri! Israel Telah Menahan Puluhan Ribu Anak Palestina Sejak 1967
Pihak Rumah Sakit mengatakan XE rekombinan bukanlah varian Deltacron, melainkan varian yang baru.
WHO memperingatkan hari ini, Selasa 5 April 2022, bahwa XE bisa menjadi jenis yang paling menular dari COVID-19 baru meskipun tingkat keseriusan efeknya masih dalam penyelidikan.
Mengutip informasi dari WHO, mengatakan bahwa varian baru lainnya, Deltacron, hibrida dari strain Delta dan Omicron, tidak menyebar dengan cepat atau menyebabkan gejala parah setelah ditemukannya kasus lain yang belum dikonfirmasi melalui Genotipe Massarray.
Baca Juga: Korea Selatan dan Utara Bakal Perang Nuklir? Ini Penyebabnya
Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris Raya (UK) pada 19 Januari dan lebih dari 600 sekuens telah dilaporkan, sebelum temuannya dikonfirmasi.