Ketegangan Israel dan Palestina Potensi Ubah Situasi 'Di Luar Kendali'

- 12 April 2022, 10:00 WIB
Kejam! Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina dalam Bentrokan di Tepi Barat
Kejam! Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina dalam Bentrokan di Tepi Barat /Reuters

ARAHKATA - Tindakan Israel untuk meningkatkan ketegangan di wilayah Palestina akan mengubah situasi 'di luar kendali'.

Juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menekankan bahwa tindakan Israel dalam membunuh sejumlah warga Palestina serta instruksi Perdana Menteri Israel Naftali Bennett kepada pasukannya untuk bertindak tanpa batasan dikutuk dan ditolak.

Nabil juga mengecam keputusan pemerintah Israel untuk mengalokasikan 11 juta dolar AS (Rp157,9 miliar) demi memperkuat tembok pemisah antara Tepi Barat dan Israel setelah beberapa gelombang serangan bersenjata yang terjadi baru-baru ini.

Baca Juga: Butuh Dukungan! Ekonomi Ukraina Terpukul Akibat Invasi Rusia, Berikut Besaran Kerugiannya

“Konfrontasi dengan agresi belum dan tidak akan berakhir selama Palestina tidak mendapatkan hak hukum mereka di negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Warga Palestina sekarang hidup dalam realitas baru, berbahaya, dan berbeda, yang menciptakan situasi di mana kehidupan tidak mungkin berlanjut. Jika situasi saat ini berlanjut, itu akan menutup ruang lingkup politik apa pun di masa depan," katanya dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA, Selasa 12 April 2022.

Beberapa hari yang lalu, tiga warga Palestina, termasuk dua wanita, dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat, di mana ketegangan antara kedua belah pihak kian meningkat selama lebih dari dua minggu.

Nabil menekankan bahwa ketegangan saat ini membutuhkan perubahan politik yang komprehensif, termasuk jaminan perlindungan internasional untuk menghentikan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina sebelum memasuki ke fase yang lebih merusak.

Baca Juga: Kekerasan Israel-Palestina Meletus Sejak Awal Ramadhan, Kini 2 Wanita Palestina Ditembak

Selama Perang Timur Tengah pada bulan Juni 1967, Israel menginvasi Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang diklaim Palestina, dengan Israel mengendalikan daerah yang diinvasinya sejak saat itu.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: berita harian malaysia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah