menganggap tidak ada indikasi subvarian ini lebih parah daripada galur omicron asli.
Selain itu, karena tingkat kekebalan orang Amerika yang sudah tinggi lewat vaksin atau karena sudah terinfeksi sebelumnya.
Baca Juga: Gedung Kura-kura DPR Akan Dicat dan Perbaikan Total, Anggarannya Fantastis
Maka subavrian ini dianggap oleh sang profesor tidak terlalu mengkhawatirkan.
Nah, dengan laporan tentang Amerika berada di posisi tertinggi kasus Covid-19, apakah anggapan sang profesor masih valid ya?***