Antisipasi Lonjakan Kasus, Jokowi Minta Vaksinasi Booster Terus Digencarkan

4 Juli 2022, 22:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat ke bali memperketat protokol kesehatan seiring dengan lonjakan kasus COVID-19. /Twitter @setkabgoid via Antara

ARAHKATA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan jajarannya untuk kembali menggencarkan vaksinasi sebagai bagian dari upaya dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, dilansir ANTARA, Senin, 4 Juli 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ke depan pemerintah akan memberlakukan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Ketua MPR Dukung PTDI Kembangkan Produksi Pesawat N219 Nurtanio

“Capaian vaksinasi ini yang diminta Bapak Presiden untuk ditingkatkan, baik dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 untuk terus juga dinaikkan,” ujar Airlangga.

Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi dan mendorong vaksinasi dosis penguat atau booster, pemerintah juga membuka gerai vaksinasi di sentra keramaian. Rata-rata capaian vaksinasi booster di tanah air masih relatif rendah, yaitu di bawah 20 persen.

“Tentunya (vaksinasi) dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan. Jadi tadi arahan Bapak Presiden untuk di airport disiapkan untuk vaksinasi dosis ketiga,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolri: Hoegeng Award Ruang Kritik Sebagai Energi Perbaikan Polri

Presiden juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Presiden mengingatkan bahwa aplikasi PeduliLindungi untuk di berbagai tempat untuk terus diperketat, jadi tidak boleh kendur. Karena beberapa tempat termonitor agak kendur. Jadi ini yang harus ditingkatkan lagi, karena tadi diingatkan bahwa beberapa negara masih tinggi (kasus COVID-19-nya), jadi pandemi belum usai,” kata Airlangga.

Airlangga memaparkan, per 3 Juli 2022 kasus harian nasional berada pada angka 1.614 kasus atau masih di bawah standar positivity rate yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5 persen.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Ajak Masyarakat Daftarkan Tanahnya

“Jawa-Bali masih mewakili mayoritas atau 95 persen, yaitu 1.579 kasus. Sedangkan luar Jawa-Bali 35 kasus atau 4,07 persen,” ujarnya.

86,6% Penduduk Indonesia Memiliki Antibodi terhadap Covid-19

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan antibodi terhadap COVID-19.

Baca Juga: Kasad Perintahkan Manfaatkan Lahan Tidur, Antisipasi Krisis Pangan

Dia mengungkapkan berdasarkan hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 yang dilakukan pada bulan Maret kemarin, sebesar 99 persen populasi di Indonesia sudah memiliki antibodi.

“Jadi kalau Desember kita serologi survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an, itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi di bulan Maret kemarin. Kita serologi survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000, 4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” papar Budi.

Budi menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan serologi survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.

Baca Juga: Kapolri: HUT Ke-76 Bhayangkata Teruslah Bekerja Ikhlas Agar Kian Dicintai Masyarakat

“Diharapkan dalam sebulan hasilnya sudah bisa keluar, sehingga kita bisa mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi,” ujarnya.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi pandemi Covid-19.

Menkes juga berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam menggunakan masker dan segera mendapatkan vaksinasi booster guna menjaga antibodi dalam tubuh.

Baca Juga: Bamsoet Sampaikan Dukacita: Menteri Tjahjo Kumolo Sosok Pemberani Bubarkan Organisasi HTI

“Pesannya adalah tetap jalankan protokol kesehatan, terutama terkait masker dan percepat juga boosternya, agar antibodinya kita tetap tinggi,” imbuhnya.

Budi optimistis apabila dalam tiga bulan ke depan pandemi Covid-19 dapat dijaga dengan lebih baik, tentunya masyarakat akan lebih percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi nasional.

Baca Juga: Presiden Harapkan Polri Hadir Tanpa Jeda di Tengah Rakyat

“Jadi lebih baik waspada tapi menjaga momentum kegiatan ekonomi daripada kita terburu-buru dan terlampau cepat, akibatnya akan mengurangi confidence (percaya diri) masyarakat untuk beraktivitas kembali, dan akan memperlambat laju ekonomi kita,” pungkas Budi.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler