Pernyataannya Diplintir, Wasekjen MUI Bantah Sebut Boikot Danone Aqua  

16 November 2023, 08:08 WIB
Sidang Rutin Komisi Fatwa MUI dan Penetapan Fatwa No 83 Tahun 2023, Pada Rabu 8 November 2023. /Instagram MUI/

ARAHKATA - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdulah membantah menyebut-nyebut boikot terhadap Danone Aqua ada dalam Fatwa MUI.

Ikhsan Abdulah mengatakan sama sekali tidak menyebut nama dari satu produkpun saat diwawancarai wartawan.   

 “Kemarin (usai acara jumpa pers, Rabu, 15 November 2023) ada beberapa wartawan yang membawa produk (Aqua), kita juga tidak tau dari mana mereka itu. Mereka menyebut-nyebut merek Aqua kepada saya dan menanyakan  apakah produk itu ikut diboikot. Saya tidak jawab. Mereka juga menanyakan beberapa produk lainnya dan saya tidak jawab. Jadi, saya sama sekali tidak mengatakan untuk memboikot produk Aqua. Mereka yang menyimpulkan sendiri,” ujarnya.

 Baca Juga: BPK Minta Maaf Banyak Pejabatnya Diciduk KPK Tersangka Kasus Korupsi

Dia mengaku hanya menjelaskan kepada si wartawan terkait rilis MUI yang meralat mengenai adanya pernyataan haram MUI terhadap produk-produk Israel dan afiliasinya. 

“Nggak ada saya menyebutkan merek. Ada press releasenya kok. Kita sama sekali nggak nyebut merek. Kita hanya menyebut produk yang terafiliasi dengan zionis Israel. Nah, tentang produknya yang mana kami sama sekali tidak menyebutkan. Kami sama sekali tidak dalam posisi menyebut,” tuturnya.

Yang menyebutkan produk-produk itu termasuk Aqua, menurutnya, adalah si wartawan yang mewawancarainya saat itu.  

Baca Juga: Firli Bahuri Tolak Diperiksa Polda Metro Jaya, Minta Diperiksa di Bareskrim

“Mereka menyebut satu persatu produk itu dengan membawa botol Aqua. Mereka sendiri yang mengatakan itu. Itu hanya plintiran mereka saja. Yang jelas, saya tidak pernah menyebut-nyebut nama produk. Karena kalau menyebut produk, itu namanya membunuh usaha orang,” katanya.

Dalam jumpa pers MUI Rabu, 15 November 2023 untuk mengklarifikasi isu hoaks yang baru-baru ini tersebar di berbagai media dan juga sosial media terkait pernyataan haram terhadap produk-produk Israel dan afiliasinya, MUI menegaskan tidak pernah mengeluarkan daftar produk dari perusahaan-perusahaan  yang mendukung dan atau  terafiliasi mendukung Israel.

“Sehubungan dengan banyaknya berseliweran nama-nama produk pro Israel atau merek yang terafiliasi dengan negara tersebut maka MUI perlu menjelaskan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan daftar produk dari perusahaan-perusahaan  yang mendukung dan atau  terafiliasi mendukung Israel. Semua itu adalah hoaks,” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

 Baca Juga: KPK: Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso Resmi Tersangka Gratifikasi Langsung Ditahan

Lanjutnya, perlu diketahui bahwa yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya bukanlah produknya apalagi produk itu sudah mendapatkan sertifikat halal.

“Tapi yang diharamkan oleh MUI  dalam fatwanya itu adalah  mendukung tindakan Israel yang sangat biadab yang tidak mengenal istilah perikemanusiaan dan perikeadilan tersebut,” ujarnya.

Kata Anwar, suatu kewajiban bagi MUI untuk mengingatkan semua pihak yang mendukung agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: MUI: Daftar Produk untuk Diboikot yang Beredar di Internet Itu Hoaks

“Selain bertentangan dengan ajaran agama, tindakan itu juga bertentangan dengan konstitusi negara kita. Karenanya, MUI menghimbau umat Islam agar mendukung perjuangan rakyat Palestina,” tukasnya.

Sementara, isu hoaks juga dialami BDS Movement dengan menyebarkan produk-produk lain seperti Aqua dalam daftar produk-produk yang disarankan untuk diboikot. Padahal, produk Aqua jelas-jelas tidak ada dalam daftar produk yang dirilis BDS.  

Dikutip dari akun X (twitter), BDS Indonesia merilis sejumlah brand yang patut diboikot untuk menekan agresi Israel ke Palestina.

Baca Juga: Kemenag Akan Mencetak Al-Qur'an Bahasa Isyarat 30 Juz Perdana di Indonesia

“Jadi harus boikot mana nih? Kok banyak banget brand yang masuk di daftar-daftar boikot yang viral? Mulai dari mana dongs? Kok list di BDS malah lebih sedikit?,”tulis pihak BDS di akun X.

“Boikot dengan target yang selektif agar efektif,” sambung pernyataan BDS Indonesia itu.

Boikot dengan target tersebut diharapkan dapat berhasil. BDS Indonesia menyarankan agar orang Indonesia fokus pada sedikit perusahaan yang dipilih secara teliti supaya dampaknya maksimal. "Karena itu, daftar yang terlalu panjang malah bikin strategi kita tidak efektif, dan sulit untuk melakukan boikot secara jangka panjang."

 Baca Juga: Sribu Berkomitmen Majukan UMKM Lokal Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Adapun target boikot Utama yang efektif menurut BDS Indonesia adalah AXA, PUMA, Carefour, Hp, Siemens, SodaStream, dan Ahava. Untuk target divestasi terdiri dari Elbit System, HD Hyundai/Volvo/CAT/JCB, Barclays, CAF, Chevron, HikVision/TKH Security.

Sedang target tekanan masyarakat (Non Boikot) adalah Google dan Amazon, Airbnb/Booking/expedia, Disney, Booking.com, dan Expedia. Sementara, untuk target boikot lainnya terdiri dari Domino, McDonald’s, Papa, Johns, Burger King, Pizza Hut, dan Wix.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler