Kantor Desa Bak Istana Merdeka Tuai Kritik Ketua DPD RI

21 November 2020, 23:45 WIB
LaNyalla Kritik Istana desa /Rahman Sugidiyanto/Arahkata.com

ARAHKATA - Belakangan di jagad media sosial, Kantor Desa Cempaka viral dan menjadi perbincangan msayarakat.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti pun memberi kritikan.

Hal ini lantaran bangunan kantor Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara, Lampung itu mirip Istana Merdeka.

Baca Juga: Pencopotan Baliho Oleh Tentara Dinilai Berlebihan

LaNyalla melontarkan kritikan disebabkan pembangunan kantor desa bak Istana Merdeka tersebut menggunakan anggaran dana desa.

“Dana desa tidak sepantasnya untuk membangun kantor desa supaya terlihat megah,” ucap LaNyalla, Sabtu 21 November 2020, sesaat sebelum meninggalkan Sultra di Bandara Haluoleo, Kendari untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.

Baca Juga: Longsor Tambang Emas di Kalteng, 3 Penambang Tewas

Di Kantor Desa Cempaka, terlihat pilar-pilar tinggi megah yang mencolok.

Bangunannya pun sama seperti di Istana Merdeka, terlihat lambang Garuda Pancasila tepat di tengah atap gedung.

Pembangunan kantor desa mewah itu menghabiskan biaya hampir Rp400 juta dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2020.

Potret kantor desa tersebut viral dan menjadi perbincangan msayarakat usai dipamerkan oleh jajaran perangkat desa melalui media sosial.

Baca Juga: Yuki Kato Merasa Terhormat Isi Suara Karakter Mulan di Disney+

LaNyallamengingatkan, dana desa seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi warga.

Menurutnya, kantor desa kurang memiliki manfaat bagi masyarakat secara umum.

Kantor Desa yang baru jadi itu seperti versi kecil Istana Merdeka, tempat Presiden berkantor.

“Peruntukan dana desa fokusnya untuk pembangunan infrastruktur yang bisa menstimulasi ekonomi desa. Kantor desa itu kan yang pakai cuma kepala desa dan perangkatnya. Tak ada gunanya bagi warga,” tutur LaNyalla.

Baca Juga: Heboh Kantor Kades di Lampung Mirip Istana Merdeka, Pembangunannya Kok Pakai Dana Desa?

Senator asal Dapil Jawa Timur itu menegaskan, perangkat desa harus paham betul soal penggunaan dana desa.

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com, LaNyalla mempertanyakan apa fungsi membangun kantor desa yang megah hingga mengeluarkan dana besar.

“Dana desa harus digunakan untuk peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa,” sambung LaNyalla.

Baca Juga: Fahri Hamzah Singgung Menhan Prabowo Atas Pencopotan Baliho Habib RizieqLaNyallapun meminta Pemda untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa.

Ia berharap, pembangunan kantor desa menggunakan dana desa ini tak kembali terulang.

“Senator juga harus ikut mengawasi. Jangan kebobolan seperti di Desa Cempaka yang ingin punya kantor seperti Istana malah banyak menghabiskan uang yang seharusnya untuk rakyat,” tandas LaNyalla.***

 

 

 

 

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler