ARAHKATA - Asisten Teritorial Kasad (Aster Kasad) selaku Pati Bidang Perencanaan Penanggung Jawab Operasi TNI Manunggal Membangun Desa (Pati Bid Ren PJO TMMD) Mayjen TNI Nurchahyanto memimpin pelaksanaan Rapat Paripurna (Rapurna) TMMD ke- 41 Tahun 2020 yang digelar secara virtual di Aula Puskodalad Mebesad, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Pada kesempatan ini, Aster Kasad Mayjen TNI Nurchahyanto menyampaikan, kehadiran program TMMD di tengah-tengah masyarakat bukan sekedar menghadirkan bangunan fisik, bukan juga sekedar tambahan sarana dan prasarana desa, akan tetapi yang lebih penting yaitu terbangunnya semangat gotong royong, semangat kebersamaan membangun desa sebagai basis ketahanan nasional dan terjalinnya komunikasi yang baik antara TNI, Polri, Kementerian/LPNK, pemerintah daerah dan seluruh komponen bangsa.
“Selain itu ikut memberikan solusi pembangunan daerah khususnya di pedesaan, daerah terpencil/terisolir, tertinggal, perbatasan, daerah kumuh perkotaan dan daerah yang terkena dampak bencana alam,“ ujar Aster Kasad dalam sambutannya.
Baca Juga: Eksotisme Pulau Sabira di Ujung Kepulauan Seribu yang Anies Buatkan PLTS
Lebih lanjut dikatakan, kehadiran TMMD di tengah masyarakat harus dapat memberikan kontribusi yang positif dalam upaya membangun ketahanan nasional yang dimulai dari ketahanan wilayah utamanya adalah ketahanan desa.
”Hal ini sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman nyata yang saat ini sudah masuk ke semua lini kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diantaranya adalah narkoba, terorisme, radikalisme serta berbagai permasalahan bangsa lainnya, ” imbuh Aster Kasad.
Pada kesempatan yang sama, Paban V/Bakti TNI Sterad Kolonel Inf I Kadek Subawa selaku Sekretaris PJO TMMD menyampaikan, sasaran penyelenggaraan TMMD diutamakan pada daerah-daerah yang tergolong daerah miskin/tertinggal, daerah terisolir/terpencil, daerah perbatasan/pulau-pulau kecil terluar dan daerah kumuh perkotaan serta daerah-daerah lain yang terkena dampak bencana alam.
Baca Juga: Pernyataan Pemerintah Sikapi Persitiwa Keji di Sigi!
“Situasi pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini juga berdampak terhadap penyelenggaraan TMMD Tahun 2020, semula direncanakan 150 Kodim yang akan melaksanakan TMMD pada akhirnya hanya 141 Kodim yang melaksanakan. Sedangkan 9 Kodim batal melaksanakan TMMD, demikian pula sinergitas dengan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian tidak dapat berjalan dengan optimal," katanya.