Cerita Murung Ibu Kota Diterpa ‘Badai’ Corona

- 1 Desember 2020, 14:19 WIB
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wagub Riza Patria, dan mendiang Saefullah, Seda DKI Jakarta
Kolase foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wagub Riza Patria, dan mendiang Saefullah, Seda DKI Jakarta /Agnes Aflianto/PR Network

Rentetan kejadian ini menjadi pukulan keras terhadap orang yang selama ini menganggap remeh wabah Covid-19. Termasuk juga sinyal akan penegakan protokol kesehatan di DKI Jakarta yang perlu dievaluasi.

Baca Juga: Memilukan, Bayi Meninggal Saat Diajak Mengemis Ibunya di Bekasi

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta masih salah satu wilayah yang tinggi kasus Covid-19 dengan penambahan rata-rata 1000 kasus setiap harinya.

Bila melihat kenyataan di lapangan memang tidak heran Jakarta selalu menyumbang angka tinggi penyebaran Covid-19, pasalnya masyarakat masih terkesan abai akan penerapan protokol kesehatan.

Hal itu bisa dilihat dari makin seringnya kegiatan dengan memicu kehadiran orang banyak hingga menimbulkan kerumunan pun tak dapat dihindari dan pada akhirnya penerapan protokol kesehatan tidak berjalan.

Baca Juga: Senin Sore Ambulans RS Ummi Bogor Datangi Petamburan

Pemprov DKI Jakarta baiknya kembali mengkaji ulang strategi penanganan Covid-19 yang saat ini dijalankan. Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) Transisi nampaknya kurang keras menahan laju penyebaran Corona di Ibu Kota.

Pada masa pengetatan PSBB beberapa waktu lalu menghasilkan angka penyeberan yang relatif berkurang. Dari situ dapat dipertimbangkan untuk kembali menarik rem darurat jika angka sebaran Covid-19 terus menanjak di Jakarta.

Meski begitu, Pemprov DKI disudutkan pada situasi pergolakan ekonomi karena daya beli masyarakat yang rendah, sehingga harus juga mempertimbangkan bagaimana keberlangsungan ekonomi apabila ingin kembali melakukan pengetatan.***

Halaman:

Editor: Alamsyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah