Network
ARAHKATA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya jelang puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.
Mungkin tidak semua masyarakat akrab dengan istilah bencana hidrometeorologi. Sebetulnya penting bagi kita mengetahui maksud dari istilah tersebut agar nantinya bisa melakukan antisipasi dan persiapan dalam menghadapinya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi adalah adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur dan angin.
Baca Juga: BNPB: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi!
Contoh bencana hidrometeorologi diantaranya banjir, angin puting beliung, longsor, banjir bandang, abrasi hingga gelombang pasang.
Tapi sebenarnya, penyebab utama bencana ini adalah kerusakan lingkungan yang masif akibat penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Sementara, perubahan cuaca hanya pemicu saja.
Selain mengeluarkan peringatan, BNPB juga mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya kesiapsiagaan, khususnya di lingkup keluarga.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, mengatakan, setiap keluarga dapat memonitor dan menganalisis secara sederhana potensi bahaya yang ada di sekitar.
Baca Juga: MUI Tunggu Dokumen Ini untuk Keluarkan Fatwa Halal Vaksin Covid-19
“Melalui aplikasi berbasis teknologi informasi, InaRISK personal, kita dapat melihat ancaman bahaya di sekitar kita. Kemudian, diskusikan di antara anggota keluarga langkah-langkah mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi, seperti mematikan aliran listrik, menyimpan dokumen penting di tempat aman atau menyiapkan tas siaga bencana,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu 13 Desember 2020.
