Tak cukup sampai di situ, komponen vaksin nusantara juga disebut BPOM tidak memenuhi standar farmasi.
Baca Juga: Ramadan Bulan Istimewa, Berikut 10 Keutamaannya
Ada risiko yang sangat besar, jika antigen yang digunakan vaksin nusantara tidak memiliki mutu yang baik untuk diberikan kepada peserta atau relawan uji klinis.
"Plus ada satu lagi pada saat pendalaman didapatkan antigen yang digunakan tidak dalam kualitas mutu untuk masuk dalam tubuh manusia," ucap Penny.
Lebih jauh Penny menjelaskan, konsep vaksinasi dendritik ini akan dilakukan di tempat terbuka, padahal sudah seharusnya aktivitas yang memanfaatkan dendritik dilakukan steril dan tertutup.
Baca Juga: Sidak, Sachrudin Temukan Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Kenaikan Harga
Sebab, cara kerjanya, setiap orang akan diambil sampel darahnya untuk kemudian dipaparkan dengan kit vaksin yang dibentuk dari sel dendritik. Kemudian sel yang telah mengenal antigen akan diinkubasi selama 3-7 hari.
Hasilnya kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut diharapkan akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap Sars Cov-2.
"Artinya harus ada rentetan validasi yang membuktikan bahwa produk tersebut sebelum dimasukkan ke subjek benar-benar steril, tidak terkontaminasi, dan itu tidak dipenuhi," Penny menandasi.***