BPOM: Vaksin Nusantara Dikerjakan oleh Mayoritas Orang Asing, Bahan Bakunya Impor!

- 10 April 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi vaksin merah putih.
Ilustrasi vaksin merah putih. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

ARAHKATA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak memberikan izin Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin nusantara.

Sebabnya, banyak kejanggalan yang ditemukan oleh BPOM saat melakukan kajian.

Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito mengungkapkan, tim peneliti vaksin nusantara didominasi oleh orang asing. Tim peneliti asing itu merupakan anggota dari pihak sponsor AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat.

Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal, Pangeran Harry Akan Pulang ke Inggris, Meghan Ikut?

"Dalam hasil uji klinis vaksin satu ini, pembahasannya tim peneliti asinglah yang menjelaskan, yang membela dan berdiskusi, yang memproses, pada saat kami hearing. Dan terbukti proses pelaksanaan uji klinis, proses produksinya semua dilakukan tim peneliti asing tersebut," beber Penny seperti dilansir arahkata.com dari Jurnal Gaya di Jakarta, Sabtu, 10 April 2021.

Penny mengakui, ada tim dari Indonesia yang diterjunkan dalam pembuatan vaksin nusantara ini. Mereka dari Universitas Diponegoro (Undip) dan RSUP dr. Kariadi Semarang. Namun, tim tersebut tidak banyak andil dalam proses uji klinis I vaksin nusantara ini.

"Memang ada training para dokter di RSUP Kariadi tersebut, Tapi kemudian mereka hanya menonton, tidak melakukan langsung, karena dalam pertanyaan juga mereka tidak menguasai," imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Inggris: Tidak Ada Upacara Pemakaman untuk Pangeran Philip

Selin itu, komponen pembuatan sel dendritik mayoritas didapat dari impor yang harganya mahal.

"Bahwa ada komponen yang betul-betul komponen impor dan itu tidak murah," ucapnya.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x