Bos WIKA Ogah Investasi di Jalan Tol Lagi, Kenapa?

- 14 April 2021, 19:11 WIB
Ilustrasi jalan tol
Ilustrasi jalan tol /Pixabay/Alexas_photo

Menurut Budi, saat ini, belum banyak pemain di sektor energi baru terbarukan. Nah, ini menjadi peluang bagi WIKA untuk main di sektor tersebut, mengingat perseroan juga memiliki lini bisnis terkait industri metal dan pertambangan.

Baca Juga: Ketika Peler Bedebu jadi Nama Makanan Khas Kepulauan Seribu

"WIKA ada keunggulan di 40 persen pendapatan di industri metal dan mining," ucap pria lulusan Master di Engineering Civil, Indian Institute Technology Roorke tersebut.

Sepanjang tahun 2020, penjualan WIKA hanya mencapai Rp16,5 triliun. Ini merosot tajam dibandingkan penjualan 2019 di angka Rp27,2 triliun.

Penurunan penjualan terjadi karena sejumlah proyek yang digarap WIKA terhenti karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Merasa Tertipu, Warga Grebek Rumah Bos EDC Cash di Bekasi

"Pandemi juga mengganggu pasokan bahan material proyek dan membuat produktivitas rendah," ujar Agung.

Faktor lain yang membuat penjualan WIKA menurun adalah tidak adanya kontrak baru sepanjang tahun 2020.

Data penjualan yang merosot tajam berimplikasi terhadap laba perseroan. Di mana, pada 2020, WIKA hanya berhasil meraup laba sebesar Rp322 miliar. Sedangkan pada 2019 laba bersih Wijaya Karya mencapai Rp2,6 triliun.***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah