ARAHKATA - Biaya proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan hingga 20 persen.
Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito mengatakan, pihaknya memang telah memprediksi akan terjadi pembengkakan biaya dalam pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun, saat ini, masih dalam tahap penghitungan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Baca Juga: Sutradara Fajar Umbara Ditangkap Polisi Gegara KDRT
"Jadi memang di kereta cepat, tentunya akan terjadi cost overrun, yang saat ini sedang dihitung oleh KCIC. Berapa besar? Tentunya, kami akan menunggu berapa besar, tapi yang saya dengar kurang lebih hampir 20 persen," ujar Agung dalam sebuah Webinar di Jakarta, Rabu, 14 April 2021.
Kondisi ini, kata Agung, berimplikasi terhadap kepemilikan saham WIKA di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Saat ini, komposisi saham di PT PSBI adalah, Indonesia 60 persen, sedangkan China 40 persen.
"Di 60 persen itu, WIKA kurang lebih ada 38 persen," imbuhnya.
Baca Juga: Skak Mat, Logo dan Merek Demokrat Dipatenkan Kemenkumham
Agung menambahkan, WIKA saat ini tengah melakukan negosiasi dengan China agar porsi Indonesia bisa lebih kecil dari posisi sekarang. Sehingga, cost over run yang ada bisa ditanggung oleh China.
"Harapan kami memang porsi Indonesia lebih kecil daripada yang ada sekarang, sehingga cost overrun yang ada ditanggung oleh pemerintah sana," kata Agung.