Network
ARAHKATA - Pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terhadap pihak yang mengkritik kedatangan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia di tengah PPKM Darurat, ditanggapi Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra.
Dia mengatakan, Luhut tak elok menyebut orang yang mengkritisi kedatangan WNA lewat Bandara di Indonesia dengan istilah asal ngomong dan tidak tahu masalah.
Tanggapan Ketua SEMMI tersebut mengundang pengamat politik Ferdinand Hutahean untuk berkomentar dengan mengatakan bahwa Bintang tidak tahu apa-apa tentang azas resiprokal.
Baca Juga: Lima Rumah di Asrama TNI Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar
"Dia hanya tau ada orang asing datang disaat PPKM meski sebetulnya kedatangan itu juga bukan saat PPKM," ujar Ferdinand kepada ARAHKATA, Rabu 7 Juli 2021.
Mantan Politikus Partai Demokrat itu juga membela pernyataan dari Menko Luhut dan menjelaskan soal azas resiprokal.
Baca Juga: Kasus Lurah Pancoran Mas, Kejari Depok Siapkan 5 Jaksa
"Yang dimaksud pak Luhut disitu jangan asal ngomong kalau ngga tau aturan ya betul. Azas resiprokal itu kan berlaku, bahwa orang Indonesia yang jadi TKI diluar juga banyak. Maka orang asing juga kan tidak bisa kita tutup tidak boleh jadi TKA di Indonesia," ucap Ferdinand.
"Bayangkan, kalau TKI kita diperlakukan negara asing seperti celoteh-celoteh yang ada sekarang, salah satunya dari ketua SEMMI ini? Berapa juta orang Indonesia diluar yang jadi TKI? Nah itu dia (Bintang) harus tau tentang itu jangan hanya asal ngomong," tambahnya.
Baca Juga: Gelar Aksi Virtual, Tagar UINWSMAHAL Trending di Twitter
