Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Gencarkan RAN PASTI Turunkan Stunting Hingga 16 Persen

- 2 Maret 2022, 22:07 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. /bkkbn.go.id/Ivan
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. /bkkbn.go.id/Ivan /bkkbn.go.id/Ivan

Empat wilayah itu adalah Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso serta Lumajang. Penyematan status merah ini karena prevalensinya di atas 30 persen.

18 kabupaten dan kota yang berstatus “kuning” dengan prevalensi 20 hingga 30 persen, diantaranya Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang serta Nganjuk

Sementara 15 kabupaten berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen seperti ; Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, dan Kota Batu.

Hanya ada satu daerah berstatus biru yakni Kota Mojokerto dengan pevalensi di bawah 10 persen, tepatnya 6,9 persen.

Baca Juga: Ali Fikri: Hutama Karya Wajib Kembalikan Uang Negara Rp40 Miliar

“Jawa Timur menjadi kontributor utama dari penurunan stunting secara nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama untuk mengatasi persoalan yang masih kita temui di lingkungan kita.

Disampaikannya, untuk lebih memperkuat koordinasi dan kesepahaman tentang mekanisme tata kerja, pemantauan, pelaporan, evaluasi dan skenario pendanaan stunting di daerah, BKKBN yang diberi tugas Presiden Jokowi sebagai “pengendali” pencegahan stunting di tanah air menggelar sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) di Surabaya.

BKKBN dengan 200.000 Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari unsur Bidan, PKK dan Kader KB atau kader pembangunan lainnya telah ada di Desa. Dengan demikian jumlah ini setara dengan 600.000 orang.

Baca Juga: Cara Aman dari Paparan COVID-19 dengan Tiga Hal Berikut Menurut Ahli

"Mereka akan dilatih dan mendampingi Calon Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur, Ibu hamil, Ibu dalam masa interval kehamilan, serta anak usia 0 - 59 bulan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah