BMKG: Cuaca Panas di Indonesia Capai 36 Derajat Celcius, Ini Penyebabnya

- 9 Mei 2022, 15:24 WIB
Ilustrasi suhu udara panas saat siang hari.
Ilustrasi suhu udara panas saat siang hari. /pixabay.com/rodrigofeldmanruiz

ARAHKATA - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kondisi suhu panas yang cukup terik beberapa hari belakangan ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada periode 1-7 Mei suhu rerata di Indonesia 33-36,1° celsius.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menyampaikan, daerah dengan suhu tertinggi yaitu 36,1° celcius terjadi di Tangerang dan Kalimantan Utara.

Baca Juga: Kate Middleton Cari Asisten Pribadi, Segini Besaran Gajinya

Guswanto menjelaskan, banyak faktor yang memicu suhu panas di Indonesia cukup tinggi.

Misalnya; posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator, yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa 6,1 Magnitudo Terjadi di Taiwan

Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Kemudian, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.

Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Baca Juga: Dituding Pakai Sabu hingga 'Dicolek' BNN, Begini Klarifikasi Caisar YKS

"Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas," tegasnya.

Guswanto menyampaikan, berdasarkan organisasi meteorologi dunia, WMO, gelombang panas atau dikenal dengan Heatwave, merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.

Di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih.

Baca Juga: Arus Balik Mudik, PT KAI Imbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah," imbuhnya.

Sedangkan, kata Guswanto, yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian.

Kondisi ini masih patut diwaspadai oleh masyarakat hingga pertengahan Mei.

Baca Juga: Masih dalam Pandemi COVID-19, Alasan Sheila On 7 Belum Mau Konser Lagi

"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," pesan Guswanto.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah