Rakyat Tanami Tanaman Pangan, Presiden Jokowi Minta Jangan Ada Tanah Telantar

- 8 Juni 2022, 18:24 WIB
Jokowi dan Ganjar Pranowo bercengkrama dengan masyarakat pengolah lahan perhutanan sosial dalam acara syukuran hasil bumi Gerakan Masuyarakat (Germa)
Jokowi dan Ganjar Pranowo bercengkrama dengan masyarakat pengolah lahan perhutanan sosial dalam acara syukuran hasil bumi Gerakan Masuyarakat (Germa) /Sri Yatni

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Bertekat Jadikan 7.809 Desa Jateng Percontohan Antikorupsi Nasional

“Saya mengajak kita semuanya untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan bahan pangan pokok. Saudara-Saudara bisa ditanami, silakan tanami padi silakan, benar. Mau ditanami apa lagi yang pangan? Jagung? Silakan. Harga jagung ini pas naik. Mau ditanami porang silakan. Porang juga pasti akan naik harganya karena dunia membutuhkan itu. Kemarin saya ke NTT tanami sorgum silakan, karena NTT yang paling pas adalah tanam sorgum karena kalau tanam padi airnya agak sulit dan top soil-nya hanya tipis banget. Yang pas apa? Sorgum,” jelasnya.

Baca Juga: Polri: Kelompok Khilafatul Muslimin Sebarkan Pamflet Berpotensi Makar

Rasa Syukur

Sementara itu, Ketua Umum DPP Gema Perhutanan Sosial Indonesia, Siti Fikriyah, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa acara tersebut adalah untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan serta berterimakasih kepada Presiden Jokowi atas beberapa kebijakan yang benar-benar menyentuh para petani dan masyarakat yang tingal di dalam dan sekitar hutan.

Kebijakan tersebut yaitu kebijakan perhutanan sosial, kebijakan kawasan hutan dengan pengelolaan khusus (KHDPK), serta kebijakan penyelesaian penguasaaan tanah dalam kawasan hutan utamanya permukiman di dalam kawasan hutan.

Baca Juga: Warga Bandung Dikejutkan Penemuan Bahan Peledak Jenis TNT, Polisi Bergerak Cepat Amankan Lokasi

“Perhutanan sosial ini memberi berkah, membuat para petani dapat merasa ayem bisa menggarap hutan, bisa panen. Banyak juga petani dari desa-desa yang dengan lahan pertanian terbatas, dan satu-satunya lahan yang bisa dimanfaatkan adalah hutan di sekitar mereka. Sekarang dengan perhutanan sosial mereka menggarap lahan, menanam, dan sudah menghasilkan. Ini berkah yang baik dan harus disyukuri,” ujar Siti Fikriyah.***

 

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x