“TNI juga sudah punya semua peralatan ini,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, dilansir Antata dikutip ArahKata.com, Sabtu, 6 Agustus 2022.
Satu Black Hornet berharga hingga Rp250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ditempatkan di Tempat Khusus Mako Brimob Polri
Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari.
Sebelumnya juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu
Dalam latihan tempur kali ini, para prajurit dilengkapi sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Ekonomi Dunia Kondisinya Mengerikan Akibat Inflasi Naik
Maka prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampu.
"Ini adalah sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya (yang dipakai) bukan peluru tajam,” kata Perkasa, yang juga memerintahkan prajurit berinteraksi satu sama lain hingga saling mengenal secara lebih baik.
Latihan berlangsung hingga 14 Agustus mendatang yang juga melibatkan 150 prajurit Batalion Infanteri 623/Bhakti Wira Buana dan 173 serdadu Angkaran Darat Amerika Serikat.