Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP USU ini menilai fenomena tersebut sangat menarik lantaran anak m muda sudah mau bersikap dalam menentukan pilihannya secara terbuka. Selain itu fenomena tersebut juga jadi penanda ditinggalkannya budaya feodal dan nepotisme.
Dalam fenomena tersebut terlihat jika anak muda saat ini mulai memilih pemimpin berdasarkan prestasi dan profesionalisme calon pemimpin yang akan dipilih. Hal ini tentu diharapkan bisa membuat dunia sepak bola Tanah Air menjadi lebih baik.
Baca Juga: Peru Perpanjang Keadaan Darurat di Kota-Kota yang Dilanda Protes
“Profesionalisme dan meritokrasi dalam persepakbolaan nasional ini harus dipimpin oleh ketua PSSI yang memiliki kualitas profesionalisme di dalam dirinya, dan Erick Thohir diyakini kalangan milenial memiliki kualitas tersebut,” katanya.
Kedekatan Erick Thohir dengan kaum muda di berbagai lini membuat milenial merasa tak berjarak. Oleh karena itu ke depannya fenomena milenialerick ini bisa dipantau bisa berapa lama bertahan di tengah masyarakat.
Erick Thohir janji majukan sepak bola Indonesia
Setelah mendaftar sebagai calon Ketum PSSI, Erick Thohir berbicara kepada awak media bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi dalam organisasi sepak bola Indonesia itu. Erick juga menyinggung jika ada banyak tangan kotor di PSSI yang harus dibersihkan.
Baca Juga: Demi Gift di TikTok Orang Tua Dibuat Mandi Lumpur, Mensos Ancam Polisikan Pelaku
“Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional,” kata Erick dikutip dari Antara.
Erick Thohir menyebut untuk urusan sepak bola, tak melulu berbicara soal teknis saja. Melainkan harus diimbangi dengan manajerial, bisnis, penegakan hukum, poltical will, dan dukungan.